Beri Kuliah Tamu di FISIP, Dubes Huang Xilian Paparkan Visi Kerjasama RRT-ASEAN 2030

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dubes RRT untuk ASEAN, Huang Xilian (kiri) saat menjadi dosen tamu di FISIP UNAIR. (Foto: Zanna Afia Deswari)

UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga menggelar kuliah tamu yang dihadiri oleh Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk ASEAN, H.E. Huang Xilian pada Kamis (11/4/2019). Acara yang berlangsung di Ruang Adi Sukadana Gedung A FISIP UNAIR tersebut mengangkat tema “China and ASEAN : Together for Vision 2030”.

Dalam paparannya, Huang menjelaskan tentang rencana penguatan kemitraan antara China dan ASEAN di masa mendatang. Seperti diketahui, RRT mulai menjalin kemitraan bilateral dengan ASEAN pada tahun 1991, saat diundang sebagai consultative member dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur. Setelah hampir tiga dekade berlalu, hubungan antara RRT dan ASEAN kian menguat.

Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya volume perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN sebesar 14,1 persen pada tahun 2018. Selain itu, juga terjadi peningkatan exchange of visits antara warga ASEAN dan Tiongkok.

“Data terakhir dari Administrasi Pabean Tiongkok menunjukkan perdagangan dua arah antara Tiongkok dan ASEAN tumbuh sebesar 14,1 persen ke rekor US $ 587,87 miliar pada tahun 2018, dibandingkan dengan tahun 2017,” terang Huang.

Sebagai jembatan dan penghubung, misi RRT untuk ASEAN adalah berkomitmen untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama. Sekaligus, meningkatkan kepercayaan dan persahabatan antara RRT dan negara-negara ASEAN, serta memberikan kontribusi pada pembangunan berkelanjutan Tiongkok-ASEAN.

Dalam kuliah tamu itu dirinya juga meyampaikan tentang usulan Presiden Xi Jinping untuk menempa tingkat kemitraan strategis RRT-ASEAN yang lebih tinggi untuk pengembangan hubungan bilateral. Sehingga, pada KTT RRT-ASEAN ke-21 pada November tahun lalu, kedua pihak mengeluarkan Visi Kemitraan Strategis RRT-ASEAN 2030 yang menetapkan rencana jangka menengah dan panjang untuk kerja sama di masa depan.

“Pertemuan tersebut kemudian melahirkan konsep New Vision 2030, atau dikenal dengan konsep 5P (5 Partnership) yaitu, Partnership for common development, Partnership for peace (Mitra untuk perdamaian), Partnership for opening and win-win cooperation, Partnership for entrepreneurship and innovation, dan Partnership for inclusiveness and mutual learning,” sebut Huang.

Pada akhir, Huang menekankan bahwa hubungan kerjasama antara ASEAN dengan Tiongkok merupakan hubungan yang penting dan dinamik. Hubungan antara ASEAN dan Tiongkok juga diyakini mampu memperbaiki tingkat kepercayaan keduabelah pihak (ASEAN dan Tiongkok). Selain itu, Huang berharap, produk kerjasama RRT-ASEAN mampu membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta dapat saling berbagi lebih banyak lagi sumber data, teknologi dan ilmu pengetahuan. (*)

Penulis : Zanna Afia Deswari

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).