FH UNAIR Jadi Rujukan Se-Indonesia Soal Strategi Berjejaring

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dekan FH UNAIR, Dr. Nurul Barizah, S.H., LL.M., Ph.D., (paling kiri) menyampaikan strategi jejaring internasional FH UNAIR dalam Forum Rapat Nasional Dekan FH PTN Se-Indonesia).(Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebagai salah satu fakultas hukum terbaik di Indonesia, Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) terus mengembangkan strategi untuk memperluas jaringan dengan berbagai institusi internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Dekan FH UNAIR, Dr. Nurul Barizah, S.H., LL.M., Ph.D dalam forum Rapat Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Dekan Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Negeri Se-Indonesia.

Acara yang digelar di Hotel Mercure, Manado tersebut berlangsung pada 15 hingga 17 Maret 2019. Rapat Nasional tahun ini mengusung tema Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Hukum menuju Revolusi Indutri 4.0 dan Penguatan Jejaring Luar Negeri.

Dr. Nurul yang juga menjabat sebagai Stearing Comittee Rapat Nasional, diminta untuk menyampaikan materi terkait pengalaman FH UNAIR mengembangkan jejaring internasional dalam kerangka internasionalisasi fakultas.

Dr. Nurul mengatakan, pengembangan jejaring internasional FH UNAIR telah dilakukan sejak lama. Tepatnya, pada saat Prof. Zaidun menjabat sebagai Dekan FH UNAIR, dimana dirinya (Dr. Nurul) masih menjadi Wakil Dekan 3 yang  membidangi kerja sama dan sistem informasi.

“Strategi pertama yang dilakukan FH UNAIR dalam jejaring ini adalah memelihara kerja sama yang telah ada sebelumnya,” ujarnya.

Semisal kerja sama dengan Belanda, FH UNAIR memiliki MoU dengan 6 Fakultas Hukum di Belanda, yaitu Leiden University,  Utrecht University, Erasmus University, Neynrode University, Groningen University dan terakhir Maasctrich Univeristy.

Di negara tetangga, yakni Malaysia, FH UNAIR juga menjalin kerjasama dengan sejumlah universitas. Diantaranya, University of Technology Mara dan University Sultan Zainul Abidin (UNIZA). Kerjasama tersebut tidak hanya berupa staff exchange, student exchange, dan visiting professor, melainkan  juga joint research and publication.

“Strategi kedua adalah mengembangkan kerja sama yang telah ada, dengan membuka peluang untuk melakukan kerjasama dengan universitas lain yang belum ada kerjasama sebelumnya,” sebut Dr. Nurul. “FH UNAIR saat ini sedang melakukan pendekatan untuk bekerja sama membuat MoU dengan beberapa universitas di luar negeri,” tambahnya.

Sementara itu, strategi ketiga, lanjutnya, adalah dengan bergabung dengan organisasi sekolah hukum internasional. Yaitu, Internasional Association of Law schools (IALS) dan Asian Law Institute (ASLI).

Dr. Nurul, yang juga menjadi salah satu Board of Governor IALS ini menyarankan kepada para dekan FH untuk bergabung menjadi anggota IALS. Sebab, banyak manfaat yang akan diperoleh bagi FH yang menjadi anggota. Beberapa diantaranya adalah dapat menjadi host visiting professor dari FH lain yang menjadi anggota IALS, mengikuti pertemuan tingkat regional, tingkat global dan pertemuan tahunan, menjadi anggota doctrinal study groups, serta dapat mengikuti sertifikasi internasional yang diselenggarakan oleh IALS.

Strategi keempat adalah meminta para dosen yang telah menyelesaikan studi di luar negeri untuk memelihara komunikasi dengan tempat atau universitas dimana mereka belajar dulu.

“Misalnya dengan Vrij University Belgium, salah seorang dosen FH UNAIR menjadi pembimbing mahasiswa program dokter dari universitas tersebut. Kita juga membuka peluang bagi mereka yang sedang studi dokter di universitas tersebut untuk melakukan research dengan counterpatch dari dosen FH UNAIR,” ungkap Dekan yang menyelesaikan program doktoral di University of Technology Sydney tersebut.

Dengan menerapkan strategi tersebut, Dr. Nurul mengatakan bahwa pada tahun 2018, terdapat 49 dosen asing dari berbagai negara yang telah mengajar di FH UNAIR, baik sebagai visiting professors, guest lecturers, maupun adjuct professors. Sebaliknya, ada lebih dari 30 dosen dari FH UNAIR yang juga mengajar dan menjadi dosen tamu di berbagai FH luar negeri yang menjadi mitra FH Unair.

Selain itu, dirinya juga menawarkan pembiayaan atau financial sharing bagi FH lain yang mengalami keterbatasan dana untuk mendatangkan visiting professor dari luar negeri.

Pada sesi akhir Rapat Nasional, diputuskan bahwa strategi jejaring internasional FH UNAIR menjadi  rujukan bagi FH perguruan tinggi negeri se-Indonesia. (*)

Penulis : Zanna Afia Deswari

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).