UNAIR Asah Jiwa Entrepreneur Mahasiswa Hadapi Tantangan Industri 4.0

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Leadership Forum bertajuk Funding for Entrepreneur in Industry 4.0” pada Kamis (28/03/2019), di Aula Garuda Mukti, Kampus C, UNAIR. Kegiatan itu diisi oleh Abdullah Firman Wibowo, CEO PT. Bank BNI Syariah, Lutfi Adhiansyah Muftie, CEO dan founder PT. Ammana Fintek Syariah serta Dr. Gancar C. Premananto. CMA selaku moderator.

Turut hadir dalam acara tersebut Imam Hidayat Soenarto selaku pemimpin BNI Syariah Wilayah Indonesia Bagian Timur, Nurcahyo Dwi Artianto selaku Wakil Pemimpin Divisi Dana Ritel, para pemimpin Cabang BNI Syariah di Surabaya serta Agus Sutantyo selaku Ketua Yayasan Hasanah Titik dan Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB UNAIR).

Prof Dian mengungkapkan, ada banyak hal yang harus dibenahi dalam melihat perubahan yang semakin lama semakin pesat. Utamanya oleh perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan revolusi industri.

“Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan jiwa enterpreneurship dan inovatif dari seluruh lulusan perguruan tinggi,” ungkapnya.

Selain itu Firman mengungkapkan keberadaan syariah adalah bagian dari syafaah hasanah yang berarti membantu dalam kebaikan. Kehadiran universitas menjadi sangat penting untuk mewujudkan syafaah hasanah tersebut.

“Kita membutuhkan universitas untuk melahirkan kader-kader penerus bangsa yang syafaah hasanah nantinya,” jelasnya.

Ada enam aspek yang memiliki potensi industri halal untuk membangun kemandirian ekonomi umat. Diantaranya yaitu islamic finance, halal food, modest fashion, halal travel, halal pharmaceuticals and cosmetics, serta halal education.

Disisi lain, riba merupakan antithesis dari kebaikan. Riba dapat mendulang kekayaan dengan membuat orang lain menjadi miskin. Sudah sepatutnya masyarakat dapat menghindarinya.

It’s time to hijrah, hijrah menuju kebaikan. Daily activity kita harus berlandaskan islam,” pungkasnya.

Kendati demikian, Lutfi juga mengungkapkan bahwa keberadaan fintek berperan dalam menghubungkan antara pemodal dengan penerima modal untuk mendukung usaha yang sedang dijalankan. Sudah saatnya ekonomi syariah berjaya. Apabila ekonomi syariah digabungkan dengan industri 4.0 maka perkembangan teknologi akan semakin berkembang pesat.

“Dengan adanya teknologi, konsentrasi kekayaan dapat diakselerasi dengan mudah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Lutfi menjelaskan bahwa kehadiran teknologi dapat mendukung tumbuhnya fintech. Saat ini fintek sangat mengutamakan karakter.

“Kita dapat memanfaatkan teknologi untuk melihat karakter seseorang, rekam jejak digital dapat dijadikan sebagai acuan penilaian,” jelasnya. (*)

 

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).