Delegasi FPK Lakukan Pertemuan dengan 11 Kampus di APAIE Kuala Lumpur

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Muhammad Nur Ghoyatul Amin melakukan pertemuan dengan perwakilan Konsorsium Pendidikan Ilmu Perikanan Agreenum, Perancis, di di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia. (Foto: Binti Q. Masruroh)

UNAIR NEWS – Pameran pendidikan menjadi kesempatan besar bagi kampus untuk menambah jejaring. Apalagi jika pameran tersebut adalah pameran bergengsi skala internasional. Pameran tentu dihadiri oleh banyak delegasi yang berpotensi untuk diajak kerja sama.

Untuk itu sebanyak 10 delegasi Universitas Airlangga hadir dalam pameran pendidikan bertajuk Asia-Pacific Association for International Education Conference and Exhibition (APAIE) 2019. Pameran pendidikan terbesar se Asia-Pasifik itu berlangsung di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, pada Selasa-Kamis (26-28/3/2019).

Pameran pendidikan tersebut diikuti oleh tak kurang dari 1.500 delegasi dari ratusan perguruan tinggi dunia, utamanya wilayah Asia-Pasifik.

Faculty ambassador Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR Muhammad Nur Ghoyatul Amin, M.Sc mengatakan, selain pameran, pihaknya telah melakukan pertemuan strategis dengan sebanyak 11 perguruan tinggi asing. Antara lain Universitas Putra Malaysia, Universiti Malaysia Sabah, Universitas Malaysia Sarawak, James Cook University, Deakin University, University of Bologna, National University of Ireland, National Pingtung University of Science and Technology, Akdeniz University, Konsorsium Pendidikan Ilmu Perikanan Agreenum, Perancis, Nagasaki University.

Selain itu, Ghoyatul mengatakan, kampus yang ia kunjungi adalah yang aktif di bawah ASEAN Fisheries Education Network, forum konsorsium yang fokus pada riset dan studi bidang akuakultur dan ilmu perikanan di wilayah Asia Tenggara.

“Kami sudah MoU di bawah konsorsium itu,” ujar dosen mata kuliah Teknologi Hasil Perikanan itu.

Melakukan pertemuan strategis dengan delegasi dari 11 kampus itu, ada banyak hal yang dibicarakan. Antara lain soal student dan staff mobility dan joint research.

“Dalam waktu dekat kami juga akan penjajakan kerjasama dengan perguruan tinggi di Australia dan New Zealand,” tambah Ghoyatul. Tiga perguruan tinggi itu adalah University of Waikato, James Cook University, dan Deakin University di Australia.

Dalam pertemuan strategis dengan perwakilan dari Konsorsium Pendidikan Ilmu Perikanan Agreenum, Perancis, keduanya melakukan pembicaraan soal tentang potensi funding resources untuk kegiatan visiting scholar dari Perancis.

“Mereka kasih info kita soal potensial funding untuk kegiatan kolaborasi dengan Perancis. Yaitu dari CIRAD dan Institut Français Indonesia,” tambahnya.

Dari catatan selama ini, dikatakan Ghoyatul, program yang banyak diminati kampus asing di Fakultas Perikanan dan Kelautan adalah short course dan international internship program. Program short course memperkenalkan metode budidaya perikanan yang ada di Indonesia dan pengelolaan makanan berbasis perikanan.

Sementara international internship program, rata-rata mahasiswa diajak belajar penelitian di laboratorium dan melakukan survey di lapangan.

Usai pertemuan strategis itu, lanjut Ghoyatul, tindak lanjut yang dilakukan adalah mengirim request letter dan term of reference kepada kampus yang akan menerima mahasiswa FPK untuk studi di sana. Serta, kampus-kampus yang akan menjadi mitra ke depan.

“Harapannya program ini bisa diimplementasikan oleh pihak fakultas maupun universitas,” tandasnya. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).