Bahas Komunikasi Politik, BEM FISIP Bersama IDN Times Gelar Acara Bertajuk Millenials Memilih

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) bersama IDN Times Jawa Timur menyelenggarakan acara “#MillenialsMemilih: Yuk PDKT (Pahami, Dalami, Kenali, Tetapkan) dengan Komunikasi Politik dalam Kontestasi Pemilu 2019” pada Rabu (27/03/2019). Acara yang digelar di Ruang Aula Parlinah, Perpustakaan Kampus B UNAIR tersebut bertujuan memberi gambaran pada milenial mengenai komunikasi politik dalam kontestasi pemilu serentak 2019.

Dalam acara itu hadir empat pembicara, yakni politisi Firda Badrie, Jurnalis SBO TV Agnes Santoso, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR Angga Prawadika Aji, S.I.P., M.A., dan musisi sekaligus politisi Andre Hehanusa.

Sambutan acara dibuka oleh ketua pelaksana dari Kementrian Politik dan Strategis BEM FISIP UNAIR Muhammad Syahrul Fath, perwakilan dari IDN times, dan Dekan FISIP Dr. Falih Suaedi Drs., M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Falih menjelaskan bahwa kampus pasti akan mengalami dinamika perubahan di tangan milenial, salah satunya melalui kritik.

“Dalam komunikasi politik perlu adanya kritik, saya rasa kritik merupakan bentuk dukungan, karena dukungan tidak hanya melalui bentuk ucapan setuju,” ujarnya.

Millenial, Hoax, dan Politik

Firda Badrie menyampaikan bahwa milenial kini tak hanya sebatas generasi, tapi dapat dikatakan sebagai pemilih pemula. Terkait hoax, menurutnya, kini sudah tidak hanya dikonsumsi oleh kebanyakan milenial.

“Adanya kecenderungan level hoax di tingkat emak-emak lebih sering digunakan,” sebutnya.

Isu hoax sendiri tidak lepas dari peran media saat ini.  Agnes Santoso selaku jurnalis menyampaikan, hoax telah didesain sedemikian rupa sehingga hoax lebih sering dijadikan sebuah perseteruan pada kaum milenial.

“Yang seharusnya milenial dijadikan sebagai subjek sebagai pemilih, tapi faktanya mereka malah dijadikan objek,” tegasnya.

Angga Prawadika Aji, dalam paparannya, menyampaikan komunikasi politik yang sekarang sangat jauh berbeda dari yang dulu. Sebab, sekarang ini sudah ada pencarian yang dapat diakses bersama, dibandingkan politisi yang dulu hanya bisa menyampaikan programnya saja. Selain itu, menurutnya milenial kini sangat membingungkan, apalagi komunikasi politisi yang ternyata belum sampai pada milenial.

“Banyak caleg saat ini merupakan seorang milenial, disamping itu banyak juga milenial yang apatis. Terbukti ketika ditanya terkait isu-isu apa dan manfaat pemilu untuk milenial, ternyata ini sulit terjawab,” ungkapnya.

Sementara itu, Andre Hehanusa menambahkan bahwa cara-cara komunikasi politik telah dilakukan melalui passionnya dengan masuk ke kafe-kafe dan beberapa kegiatan kreatif. Selain itu, menurutnya, sosial media juga memiliki pengaruh yang besar.

“Teruntuk milenial, keluarkanlah isi hati dan suara kalian, dengan begitu para politisi dapat memahami keinginan kalian. Bisa melalui sosmed, karena itu merupakan wadah yang paling ampuh dan murah,” terangnya. (*)

 

Penulis : Wildan Ibrahimsyah

Editor : Zanna Afia Deswari

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).