Integritas Seorang Pemimpin untuk UNAIR Lebih Maju 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana Diskusi BEM FPK. (Foto: Istimewa)
Suasana Diskusi BEM FPK. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebagai Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) harus selektif dalam memilih seorang pemimpin, terlebih dalam hal kriteria yang diinginkan. Kriteria menjadi suatu patokan atau tolak ukur yang digunakan dalam pemilihan pemimpin, salah satu contohnya adalah pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR 2019. Hal tersebut disampaikan oleh Shyndy selaku Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FPK UNAIR pada Kamis, (21/3/2019).

Kriteria pasangan calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UNAIR 2019 menjadi salah satu topik utama bahasan dari kegiatan Penjaringan Aspirasi Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR pada hari itu. Shyndy menambahkan, fokus topik tersebut bertujuan untuk menjaring suara mahasiswa FPK terkait sosok Presiden BEM yang mereka inginkan demi membangun FPK UNAIR.

“Jadi, kriteria ini adalah suatu patokan atau tolak ukur yang digunakan pada MPM nantinya untuk memilih yang mana pasangan calon yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh FPK,” tutur Shyndy menjelaskan maksud dari topik fokus kriteria tersebut di Gedung Cakalang lantai 1 FPK UNAIR.

Sidang MPM, lanjut Shyndy, biasa dilakukan untuk pemilihan ketua BEM universitas. Pemilihan presiden biasanya melalui votting, tetapi di UNAIR hal tersebut melalui musyawarah mufakat dari MPM. MPM terdiri dari dua delegasi Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) setiap fakultas dan satu Ketua BEM Fakultas, Ketua Forkom serta sekretaris, imbuh Shyndy.

Meskipun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM UNAIR dilakukan langsung oleh MPM, FPK menggelar Penjaringan Aspirasi Mahasiswa pada malam Kamis tersebut. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjembatani serta bentuk kerjasama antara DLM dan BLM untuk menyatukan suara dan kriteria yang diharapkan oleh seluruh masyarakat FPK.

Shyndy turut menjelaskan bahwa kegiatan Penjaringan Aspirasi Mahasiswa ini selalu dilakukan pada setiap Legislatif Fakultas. Untuk tahun ini kegiatan tersebut dilakukan dengan kolaborasi antara DLM dan BLM FPK.

Selain itu, dengan adanya kegiatan Penjaringan Aspirasi Mahasiswa ini sangat membantu para perwakilan DLM dan BLM yang akan mengikuti sidang MPM pada Jumat (22/3/2019). Hal tersebut disampaikan oleh Rafi Adi selaku anggota DLM FPK UNAIR.

“Soalnya kami tidak bisa memutuskan atas keputusan kami sendiri. Kami dipilih oleh kalian, dan kami harus membawa suara kalian,” tegas Rafi Adi. Rafi juga menyampaikan bahwa setiap mahasiswa mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda.

Dari hal tersebut, langkah yang dapat dilakukan melalui Penjaringan Aspirasi Mahasiswa tersebut, sehingga didapatkan satu kriteria yang sangat diingini oleh seluruh mahasiswa UNAIR.

Di akhir acara, terdapat enam kriteria yang diusulkan dalam Penjaringan Aspirasi Mahasiswa pada Kamis itu. Diantaranya adalah berakhlak, mampu menjaga komitmen, mampu branding FPK, komprehensif, netral, dan memiliki narasi yang bagus untuk memajukan UNAIR.

“Kita harus satu suara. Karena apa? Kriteria yang kita inginkan adalah kriteria bersama. Kita punya pandangan masing-masing, dan usahakan untuk satu suara. Kita disini untuk kepentingan bersama bukan untuk kepentingan golongan,” tegas Akbar selaku Ketua BEM FPK UNAIR 2019 dalam memberikan pernyataan terakhir di penghujung acara.(*)

Penulis: Dhea Meidiana

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).