Ikuti Pameran di Kuala Lumpur, Fakultas Keperawatan Lakukan Pertemuan dengan 12 Mitra Asing

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Setho Hadisuyatamana melakukan pertemuan dengan delegasi sekolah kedokteran tertua Rusia, Sechenov University, pada Rabu (27/3/2019). (Foto: Binti Q. Masruroh)

UNAIR NEWS – Pameran pendidikan terbesar se Asia-Pasifik benar-benar dimanfaatkan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga untuk menjaring mitra potensial dari berbagai negara dan melakukan kerja sama. Dalam pameran pendidikan bertajuk Asia-Pacific Association for International Education Conference and Exhibition (APAIE) 2019 itu, delegasi Fakultas Keperawatan berhasil menjaring setidaknya 12 perguruan tinggi dari berbagai negara membicarakan potensi kerja sama.

Pameran pendidikan itu berlangsung sejak Selasa-Kamis (26-28/3/2019), bertempat di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia. Turut serta dalam pameran ini faculty ambassador Fakultas Keperawatan UNAIR Setho Hadisuyatamana, S.Kep., Ns., M.NS, (Comm Health & PC).

Setho, sapaan karibnya, mengatakan, sebanyak 11 mitra potensial yang telah melakukan meeting bersama itu antara lain berasal dari Kaoshiung Medical University, Taiwan; Universitas Putra Malaysia; Sechenov University, Russia; Windesheim University, Xi’an Jiaotong University, Flinders University, Fontys International Bussiness School, University of Malaya, University of Oslo, Kyungpook National University, Ho Chi Minh City International University, dan La Trobe University.

Sebanyak 11 perguruan tinggi itu, tiga di antaranya adalah mitra lama yang telah lebih dulu bekerjasama.

Dikatakan Setho bahwa dalam pertemuan itu topik yang dibicarakan beragam. Mulai dari tawaran kolaborasi riset, student dan staff mobility, dan student exchange.

“Program yang paling banyak diminati adalah AMERTA (Academic Mobility for Undergraduate at Airlangga, Red),” ungkap Setho.

Sebagai informasi, melalui program AMERTA mahasiswa asing bisa studi di UNAIR dengan mengambil mata kuliah tertentu dan dapat dilakukan kredit transfer ke kampus asal. Bukan hanya itu, mahasiswa bebas biaya kuliah dan mendapat bantuan biaya hidup selama berada di Surabaya.

Selain memperkenalkan program internasionalisasi UNAIR secara umum, Setho juga memperkenalkan program Fakultas Keperawatan yaitu International Student Forum. Dimana program tersebut memfasilitasi para mahasiswa dari bidang kesehatan untuk mengikuti seminar perspektif kesehatan di masa mendatang.

Usai pertemuan strategis dengan 11 mitra itu, Setho melanjutkan, komunikasi akan terus dibangun antar kedua belak pihak. Agar, program yang telah dibicarakan bersama dapat segera terlaksana.

Sementara dengan mitra yang telah lebih dulu melakukan kerja sama, komunikasi tetap dilakukan agar dapat berlanjut dengan kerjasama lainnya.

Hingga tahun 2019 ini, Fakultas Keperawatan UNAIR telah bekerja sama dengan puluhan perguruan tinggi asing. Di antaranya berasal dari Irlandia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Taiwan, Hongkong, dan Jepang.

“Nanti akan studi kebencanaan di Jepang. Untuk mahasiswa keperawatan UNAIR,” terang Setho soal fakultas keperawatan yang akan memberangkatkan mahasiswanya ke The Japanese Red Cross Kyushu International College of Nursing.

Setho menambahkan, mahasiswa Fakultas Keperawatan yang berminat belajar di luar negeri cukup banyak. Melalui keikutsertaan dalam APAIE ini, ia berharap, mitra baru dapat menfasilitasi mahasiswa UNAIR yang akan belajar di luar negeri. Bukan hanya itu, mahasiswa asing juga dapat merasakan serunya belajar di UNAIR.

“Kedua, pengembangan jejaring kerja antara fakultas dan universitas khusunya, bisa membantu kualitas perkuliahan, dan pengmas. Yang pasti bisa mengerek perankingan UNAIR menjadi lebih baik. Ini (kerja sama, Red) juga bisa memfasilitasi dosen yang ingin sekolah lagi ke luar negeri,” terang Setho. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).