LKMM-TM 2019 UNAIR Fokus pada Rancangan Pengembangan Organisasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Mahasiswa sejatinya memiliki karakteristik dan kemampuan yang lebih unggul dari orang lain. Di antaranya adalah kemampuan berpikir kritis, militan, kreatif, dan revolusioner sebagai bekal untuk kontribusinya kepada masyarakat.

Hal tersebut menjadikan Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga kembali melaksanakan program Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) periode 1  2019 di Trawas, Mojokerto. Dengan harapan, mahasiswa dapat melakukan rencana pengembangan organisasi dengan baik sehingga dapat membantu dalam menyejahterakan masyarakat.

LKMM-TM berlangsung selama tiga hari mulai Jum’at (22/3/19) hingga Minggu (24/3/19) di Aula Kencono Wungu, Puncak Ayanna Trawas Hotel and Resort, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Dalam sambutan pada hari pertama LKMM-TM, H. Agus Widyantoro, S.H., M.H. selaku Pic (Person in Charge) LKMM UNAIR mengungkapkan bahwa program LKMM-TM tersebut merupakan sarana mahasiswa untuk dapat mengembangkan diri dan lingkungan organisasinya.

Bukan hanya itu, dalam LKMM-TM, mahasiswa diberikan beberapa materi sebagai bekal mereka saat berkecimpung dalam sebuah organisasi. Materi tersebut meliputi hakikat organisasi dan manajemen organisasi, pengambilan keputusan, klasifikasi masalah, perumusan masalah dan pengembangan alternatif solusi, wawasan kebangsaan dan bela negara, manajemen informasi, rencana pengembangan organisasi (RPO), dan materi Polbangmawa (kebijakan kemahasiswaan UNAIR).

Salah satu materi yang ditekankan pada LKMM-TM adalah tentang rencana pengembangan organisasi. Mahasiswa akan turun langsung pada organisasi masyarakat yang telah ditentukan sebelumnya. Di sini, mahasiswa diminta mencari data, menganalisis, menemukan masalah, dan mengajukan solusi alternatif bagi organisasi tersebut.

”Hal yang bisa diidentifikasikan dalam RPO ini adalah kualitas SDM, kekuatan visi misi, struktur organisasi, finansial, kemitraan dan kerja sama, job describtion, sarana prasarana, dan Internet of Things (IoT),” ujar Drh., Muhammad Thohawi Elziyad Purnama M.Si. saat memberikan preface teknis kunjungan lapangan dan penyusunan RPO.

 

Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan telah dibagi sebanyak tujuh dusun di Kecamatan Trawas. Yakni, Dusun Duyung, Slepi, Ketapanrame, Sukorame, Belik, Jaraan, dan Penanggungan. Setiap kelompok mendapat satu dusun dan bertugas mewawancarai kepala dusun (Kadus). Kunjungan itu dilakukan pada hari kedua.

Dalam pengambilan data, mahasiswa diperkenankan untuk melakukan wawancara pada Kadusnya masing-masing. Setelah data sudah didapatkan, mahasiswa harus melakukan analisis. Analisis yang dipakai di sini adalah analisis SWOT yang meliputi strengths, weaknesses, opportunities, dan threats.

Setelah melakukan analisis, mahasiswa diharuskan untuk membuat suatu RPO pada setiap organisasi tersebut sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh setiap organisasi. Lalu, mahasiswa memaparkan pada sesi diskusi pleno.

”Setiap kampung memiliki masalahnya sendiri-sendiri dan alternatif penyelesaiannya juga tidak sama. Biasanya karena bergantung pada karakteristik dan pola pikir masyarakatnya”, kata Putu Aditya Ferdinan Ariawantara, S.IP., M.KP., selaku tim TPK UNAIR saat menanggapi presentasi mahasiswa.

Terakhir, Satria Naufalino dari Fakultas Vokasi perwakilan peserta LKMM-TM periode 1 2019 UNAIR menyatakan rasa kebanggaannya mengikuti LKMM-TM. Sebab, mahasiswa dapat memperoleh bekal keterampilan manajemen yang sangat penting. Khususnya untuk pengembangan organisasi internal UNAIR demi harapan mencapai 500 UNAIR WCU. (*)

 

Penulis: Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).