UNAIR-UNISZA Malaysia Kembali Kolaborasi Adakan Seminar Internasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Hubungan antara Indonesia dan Malaysia kerap ditimpa dengan isu yang kurang sedap. Namun, berbagai upaya juga terus dilakukan untuk tetap menjaga sinergisitas kedua negara melalui keterlibatan elemen-elemen penting di masyarakat.

Dalam situasi itu, lingkungan akademisi juga memiliki andil besar untuk menciptakan iklim yang kondusif, khususnya di ranah pendidikan. Hal tersebut tercermin pada kerja sama antara Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga dan Universiti Zainal Abidin (Unisza) Malaysia yang berlangsung sejak 2016.

Pada kesempatan kali ini, kerja sama itu berbuah kegiatan bertajuk The 5th Indonesia-Malaysia Student’s Seminar on International Relations pada Sabtu (23/3/2019). Tepatnya dilaksanakan di Ruang Adi Sukadana, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNAIR.

”Meski sudah digelar sebanyak lima kali, bukan berarti kita yang selalu jadi host. Tetapi, kita bergantian dengan Unisza. Di mana pada acara pertama, ketiga, dan kelima kita yang jadi host. Kalau di kesempatan kedua dan keempat kebalikannya,” terang Demas Nauvarian selaku koordinator divisi acara saat ditemui pada sela-sela acara.

”Yang menjadi salah satu perbedaan, kalau kita yang nge-host, tradisi dari kita adalah tidak hanya melibatkan peserta dari UNAIR dan Unisza. Tetapi juga membuka kesempatan untuk universitas lain melalui call for paper yang kemudian di ikuti oleh Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia,” imbuhnya.

Tahun ini Departemen HI UNAIR mengangkat The Role of Identity in Politics and Policy-Making sebagai tema besar. Sebab, identitas menjadi fenomena yang cukup mendominasi dalam politik global kontemporer serta memberikan pengaruh, baik kepada aparatur negara maupun non-negara, dalam suatu hubungan internasional.

Diskusi terbagi menjadi tiga sub-tema. Pertama, Identity and Nationhood oleh Shofwan Al-Banna Choiruzzad, S.Sos., M.A., Ph.D. dari Universitas Indonesia. Kedua, Identity and Election oleh Suyatno Ladiqi, Ph.D. dari Unisza. Dan Ketiga, Identity and Economic Development oleh Dr. Phil. Siti Rokhmawati Susanto, S.IP., MIR. dari UNAIR.

Setelah melaksanakan diskusi, acara dilanjutkan dengan pemaparan tulisan dalam sesi Paper Presentation dan Awarding Ceremony. Seminar ditutup dengan jamuan langsung dari Pemerintah Kota Surabaya dalam Gala Dinner and Cultural Night di Taman Surya.

”Kami sangat senang, bahwa pada kesempatan kali ini dapat menerima sekitar lima puluh sampai seratus paper dari seluruh mahasiswa di Indonesia dan Malaysia. Bahkan, kami mendapat antusiasme dari siswa SMA meski kami belum membuka untuk itu,” tutur mahasiswa hubungan internasional angkatan 2017 itu.

Dengan adanya acara ini, para peserta diharapkan dapat mengembangkan serta mempraktikkan keilmuan di bidang hubungan internasional. Bukan hanya pada teori, tapi juga merambah pada kemampuan berbahasa hingga kepenulisan. Selain itu, ajang tersebut dapat menjadi forum intelektual dalam skala seluas-luasnya untuk berbagi pengatahuan lintas mahasiswa terhadap isu-isu di dunia internasional. (*)

 

Penulis: Nabila Amelia

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).