HIMA FEB Asah Kemampuan Menulis dengan Gelar Internal Business and Paper Training

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembanunan (HIMA EP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Internal Business and Paper Training (Interest) bertajuk Tangible Evidence of Writing Skill (Bukti Nyata Kemampuan Menulis). Kegiatan itu diselenggarakan pada Kamis (21/3/2019), di Aula Fadjar Notonagoro FEB UNAIR. Interest dibagi menjadi dua sesi, yaitu seminar pada Kamis (21/3/2019) dan workshop pada Jum’at (22/3/2019).

Dr. Miguel Angel Esquivias Padilla, IE., M.SE., selaku Dosen FEB UNAIR mengatakan masa muda adalah masa untuk belajar. Mahasiswa harus memberikan prioritas utamanya untuk belajar, bukan pada hal lain.

It’s time to read articles, subscribe some channel in youtube. Dengan begitu kita dapat membuka peluang untuk melihat dunia,” ungkapnya.

Dalam proses penelitian, lanjut Miguel, peneliti harus sabar, berani mengeksplorasi dan berani mencoba hal baru. Peneliti harus berani mengeksplorasi hal baru dengan membuka mata untuk mencari peluang-peluang baru.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ialah perlunya proses pengembangan pikiran dalam resources dan development. Selain itu, ia juga memberikan motivasi melalui kisah dari Thomas Alva Edison.

“Saya mengutip kata-kata dari Thomas Alva Edison, kita membutuhkan 1 persen insprisasi dan 99 persen kerja keras,” jelasnya.

Selain itu, Angga Erlando, S.E., M.Ec.Dev., selaku pembicara kedua mengatakan bahwa hasil peradaban dari manusia yaitu dengan menulis. Mahasiswa dapat memulai peradaban hidupnya dengan menulis essay, mengikuti kompetisi, dan menulis di media sosial.

“Mulailah dari menulis essay, lalu challenge di kompetisi, kemudian praktikkan di media massa,” tambahnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, di era milenial mahasiswa dapat mengakses referensi dari berbagai sumber. Lebih-lebih mahasiswa UNAIR yang sudah difasilitasi banyak perpustakaan dan didukung oleh sarana  wifi.

“Kalian bisa mendapatkan jurnal dengan mudah dan murah, bahkan tidak sedikit yang gratis,” tambahnya.

Untuk menjadi penulis, mahasiswa diharapkan untuk membaca tulisan yang bagus. Dengan membaca maka mahasiswa dapat membandingkan pengolahan kata yang benar.

“Selain itu, bisa juga lewat belajar dengan kating (kakak tingkat, Red). Lebih saklek lagi, nebeng dulu ikut lomba kepenulisan,” ungkapnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).