Dihadiri 12 Delegasi, Konferensi di Perancis Tingkatkan Reputasi Akademik UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
(lima dari kiri) Nur Wulan, Emy Susanti, Diah Ariani Arimbi, Prof Rachmah Ida, dan Adrian Perkasa saat di Perancis di sela acara The Rise of Asia Conference Series. (Dok. Istimewa)

UNAIR NEWS – Guna meningkatkan reputasi akademik menuju World Class University, sebanyak 12 delegasi Universitas Airlangga (UNAIR) menghadiri konferensi yang diadakan di Paris, Perancis. Konferensi bergengsi lintas negara tersebut bertajuk ‘The Rise of Asia Conference Series’.

Konferensi yang diselenggarakan pada 13-15 Maret 2019 itu tepatnya diselenggarakan di Le Havre University, Paris, Perancis. Konferensi itu menjadi wadah para akademisi untuk bertemu, diskusi, berbagi ide dan gagasan, berjejaring, dan melakukan publikasi soal berbagai isu di dunia kontemporer. Untuk itu, konferensi ini disebut The Rise of Asia atau Kebangkitan Asia.

UNAIR secara resmi mengirimkan 12 delegasi yang terdiri dari dekan dan dosen dari tiga fakultas. Yakni, fakultas ilmu budaya (FIB) yang mengirimkan empat delegasi; fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) yang mengirimkan 3 delegasi; dan fakultas hukum (FH) yang mengirimkan 5 delegasi. Para delegasi ini merupakan anggota dari Steering Committee (SC).

Salah satu dari delegasi yang berangkat itu adalah Adrian Perkasa S.Hub.Int., S.Hum., M.A., dosen Ilmu Sejarah FIB UNAIR. Mengenai konferensi itu, ada sudut pandang lain soal sejarah yang disebut Adrian.

“Jadi konferensi ini, dari sudut pandang sejarah terutama, sudah saatnya kita melihat sejarah dunia tidak lagi sebagai satu narasi tunggal, khususnya terkait globalisasi,” ungkap Adrian.

Dikatakan Adrian bahwa salah satu sejarawan global terkemuka yaitu Samir Amin, merupakan tokoh dari disiplin ilmu humaniora, sejarah, dan filsafat, yang memegang peranan krusial dalam kebangkitan Asia.

Selain menjadi tempat berjejaring antar akademisi, konferenasi ini membawa dampak pada kenaikan academic reputation di UNAIR. Academic reputation ini lah salah satu yang memegang peranan besar dalam penilaian World Class University oleh Quacquarelli Sysmonds (QS).

“Selain itu, staff dan student outbound maupun inbound otomatis juga makin intensif. Kemungkinan mahasiswa kita (UNAIR, Red) melanjutkan di universitas tersebut juga semakin besar,” ungkap Adrian.

Sementara itu, Dekan FIB UNAIR Diah Ariani Arimbi, S.S., M.A., Ph.D., yang juga turut serta dalam konferensi mengatakan bahwa konferensi ini merupakan kelanjutan program yang sama pada tahun 2018. Tak hanya hadir dalam konferensi, Diah juga memberikan speech tentang feminisme dalam konferensi itu.

“Konferensi ini merupakan rangkaian ketiga setelah pada tahun 2018 menjadi awal acara,” ungkap Diah. “Wakil Rektor III UNAIR juga memberikan mandat kepada kami (12 delegasi UNAIR, Red) untuk membawa nama universitas di kancah internasional,” imbuhnya. (*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).