Harumkan Nama UNAIR dan Indonesia di Washington D.C

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dewi Santoso Yuniarti, Wisudawan Berprestasi Fakultas Hukum. (Ilustrasi: Feri Fenoria Rifai)

UNAIR NEWS – “Mahasiswa harus dapat menetapkan prioritas dan membagi waktu untuk kuliah dan mengikuti kegiatan atau perlombaan. Sehingga dapat mencetak prestasi akademis dan ekstrakulikuler”. Begitulah ungkapan semangat Dewi Santoso Yuniarti, wisudawan berprestasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia periode Maret 2019.

Mahasiswa yang akrab disapa Dewi itu berhasil membawa nama UNAIR di kancah internasional dalam perlombaan Phillip C. Jessup International Moot Court Competition di Washington D.C. Amerika Serikat, yang diadakan oleh International Law Students Association (ILSA). Dewi menjadi salah satu perwakilan Indonesia dengan menyisihkan 24 kampus di Indonesia serta meraih peringkat Top 36, 1st Runner-Up, dan 3rd Best Oralist dalam Jessup National Rounds 2018.

“Sebanyak dua tim unggulan menjadi perwakilan negara tersebut di tingkat internasional di Washington D.C,” jelasnya.

Mahasiswa kelahiran Malang, 17 Juni 1997 itu mengatakan, persiapan untuk lomba tersebut dimulai 8-10 bulan sebelum kompetisi dengan seleksi delegasi. Kemudian, tim delegasi harus melalukan riset terhadap kasus perlombaan dan menyusun dokumen tertulis, disebut memorial, yang berisikan argumen dan dasar hukum internasional.

Selanjutnya, tim harus berlatih oral advocacy, yaitu presentasi advokasi selayaknya pengacara untuk membela negara dalam kasus yang diberikan.

“Tahun 2018 merupakan pertama kalinya tim delegasi UNAIR lolos ke putaran internasional di Amerika Serikat. Kami sebelumnya tidak memiliki bayangan bagaimana berkompetisi melawan lebih dari 120 perwakilan terbaik negara,” tambahnya.

Selain prestasi gemilang dalam kompetisi tersebut, pada tahun 2018 Dewi juga menjadi perwakilan Indonesia dalam perlombaan ALSA International Investment Arbitration Moot, perlombaan hukum investasi internasional se-Asia di Yangon, Myanmar. Ia juga berkesempatan mengikuti program Asian Undergraduate Summit, program pertukaran pelajar dan konferensi se-Asia Tenggara yang diadakan oleh National University of Singapore, tahun 2017.

“Saya sangat bersyukur menjadi mahasiswa FH UNAIR, berkesempatan mengikuti perlombaan di tingkat nasional dan internasional, dan menambah pengetahuan yang lebih luas tentang hukum negara-negara, dan kesempatan memiliki koneksi dengan yuris dari berbagai negara,” pungkasnya. (*)

Penulis: M. Najib Rahman

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).