Pusat Inovasi Pembelajaran dan Sertifikat Latih Mahasiswa Mahir Coding

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Pada era milenial saat ini, teknologi menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih kemunculan revolusi industri 4.0 yang mendobrak perubahan teknologi dengan adanya android sebagai sistem operasi pada smartphone. Berkembangnya teknologi saat ini memungkinkan semua orang untuk lebih berinovasi dengan memanfaatkan android.

Menyikapi hal tersebut, Pusat Inovasi Pembelajaraan dan Sertifikasi Universitas Airlangga (PIPS-UNAIR) menyelenggarakan Pelatihan Bersertifikat Coding Berbasis Android pada Sabtu (16/3/2019) dengan dua sesi di Aula Kahuripan 300 lantai 2 Kampus C. Perlu diketahui, pelatihan itu dilaksanakan dalam tujuh kali pertemuan, baik secara online maupun tatap muka.

Dalam kegiatan tersebut, tim UNAIR NEWS berkesempatan mewawancarai ibu Yuni Sari Amalia, S.S, M.A., Ph.D, selaku ketua PIPS-UNAIR. Ia menjelaskan bahwa di era milenial semua mahasiswa bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan inovasi. Terlebih bagi mahasiswa dengan kecintaan terhadap pemrograman digital atau coding.

”Pelatihan coding ini dilakukan untuk mewadahi mahasiswa. Jadi, tidak hanya anak sistem informasi yang pintar coding, tapi anak humanity dan social juga bisa,” tuturnya.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk menciptakan mahasiswa milenial yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan program berbasis android di era revolusi industri 4.0. Bila ditelusuri lebih jauh lagi, banyak mahasiswa dari berbagai jurusan yang memiliki keahlian dalam pemrograman.

Lanjut Yuni, dilihat dari mahasiswa magang PIPS-UNAIR yang berasal dari berbagai jurusan, baik volunteer, full time, maupun part time, yang memiliki kecintaan terhadap program digital sangat tinggi. Karena itu, dengan adanya dorongan dan motivasi, terciptalah pelatihan tersebut.

Akhir dari pelatihan tersebut diharapkan semua mahasiswa yang mengikuti dapat membuat suatu inovasi dengan menggabungkannya dengan ilmu yang dipelajari di kelas. Selain itu, hasil inovasi tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak dalam menghadapi era revolusi 4.0.

”Hasil ide-ide tebaik akan dipilih dan digodok (dipertimbangkan, Red) baru bisa direalisasikan. Satu yang terbaik akan diambil alih untuk diajak bekerja sama dengan instansi lain atau didanai,” tambahnya. (*)

 

Penulis: Asthesia Dhea C.

Editor: Feri Fenoria

 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).