UNAIR NEWS – Kementerian Seni dan Budaya Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNAIR memiliki program kerja baru yang diberi nama Jam Kosong. Program kerja tersebut bekerjasama dengan Cinemouse berupa diskusi dan pemutaran film 12 Angry Man pada Rabu (13/3/2019) di ruang 309 Gedung A FISIP.
Hadir dalam acara tersebut Wimar Herdanto, S. I.Kom, seorang sutradara film sekaligus Dosen Luar Biasa Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR dan tujuh puluh peserta yang turut hadir memeriahkan kegiatan pemutaran film tersebut.
Wimar mengungkapkan keprihatinannya terhadap kualitas perfilman Indonesia. Menurutnya, film-film Indonesia menampilkan tema yang seragam seperti tema horor dan tema-tema yang tidak mendidik lainnya.
“Meskipun film itu terkesan monoton, akan tetapi didalamnya terkandung pesan moral yang dapat disampaikan kepada khalayak tentang perjuangan Hak Asasi Manusia (HAM). Nilai-nilai itulah yang seharusnya dicontoh oleh dunia perfilman Indonesia. Indonesia diharapakan tidak hanya memproduksi film karena mengejar keuntungan semata. Melainkan juga mengajarkan nilai kepada penonton,” tambahnya.
Lanjut Wimar, pemilihan tema yang tepat dapat didukung oleh alur dan plot yang dapat memberi gambaran tentang ruang dan waktu dari sebuah peristiwa. Film 12 Angry Man misalnya, penonton akan disuguhkan adegan panjang dalam satu ruangan. Akan tetapi penonton tetap dapat menikmati film tersebut karena dialog yang diciptakan memberikan gambaran terhadap ruang dan waktu terhadap suatu adegan.
Muhammad Baskhoro Wahyu Dewantoro atau yang biasa disapa Dewa, salah satu pendiri Cinemouse mengatakan, salah satu alasan pemilihan film itu diputar ialah untuk mengajarkan kepada khalayak tentang beragamnya perspektif terhadap film yang dianggap konservatif. Perlu diketahui bahwa kerja sama antara BEM FISIP dan Cinemouse akan terus berlanjut dan akan diselenggarakan secara rutin dalam satu bulan dua kali. (*)
Penulis: Ransis Putra Gaut
Editor: Khefti Al Mawalia
