Kembali ke Almamater, Alumnus Ilmu Sejarah Bahas Perjalanan Historis Bonek dan Persebaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ROJIL saat menyampaikan materi di Orasi Ilmiah Departemen Ilmu Sejarah FIB UNAIR, Rabu (13/3/2019). (Foto: Rama)

UNAIR NEWS – Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan orasi ilmiah pada Rabu (13/3/2019). Acara yang diperuntukkan bagi mahasiswa ilmu sejarah itu digelar sebagai peringatan Dies Natalis Ilmu Sejarah ke-21 tahun.

Salah satu pengisi materi dalam orasi ilmiah tersebut adalah Rojil Nugroho Bayu Aji, S. Hum., M.A. Rojil sapaan karibnya, merupakan alumnus Ilmu Sejarah UNAIR yang saat ini menjadi dosen Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Rojil juga dikenal sebagai pegiat dan pemerhati sejarah Persebaya Surabaya.

Pada orasi ilmiah tersebut, Rojil menceritakan pengalamannya semasa menjadi mahasiswa. Rojil bercerita suksesnya menjadi dosen tidak lepas dari para dosen yang telah membimbingnya. Cerita Rojil tersebut menjadi motivasi kepada mahasiswa sebelum memulai orasi.

Rojil lantas memberikan materi tentang Persebaya dan Bonek dalam perjalanan historis Kota Surabaya dan Jawa Timur. Tema tersebut dipaparkan dengan pendekatan sejarah perkotaan. Bonek yang menjadi ciri khas Kota Surabaya telah membentuk tatanan kota.

“Dalam perjalanan sejarah, pembangunan infrastruktur menjadi kebutuhan dasar fisik beserta layanan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik,” ungkap Rojil.

“Infrastruktur tersebut dapat berupa jalan raya, rel kereta api, bandara, irigasi, bendungan, gedung, dan bangunan lainnya,” tambahnya.

Bonek dapat dikatakan suporter modern pertama dan terbesar di Indonesia. Sejak tahun 1987, Bonek telah membentuk organisasi dalam awaydays (bermain di kandang lawan, Red) mendukung Persebaya melalui cara Tret Tet Tet. Tret Tet Tet menjadi sebuah produk kebudayaan Bonek untuk mendukung tim kesayangan berlaga di luar Surabaya.

“Kajian sejarah perkotaan dalam perkembangan ilmu sejarah tak akan lengkap jika tidak membahas dinamika keolahragaan terutama sepak bola dan supporter,” ungkap Rojil.

Menurut Rojil, saat ini banyak mahasiswa dan juga peneliti sejarah yang menaruh perhatian tentang sejarah olahraga. “Hal ini (sepak bola, Red) yang memang jarang mendapatkan perhatian dalam konteks penulisan sejarah di Indonesia,” ungkap Rojil. (*)

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).