UNAIR NEWS – Mendapat amanah untuk memimpin BEM UNAIR 2018 menuntun Teja-Fairuz untuk memberikan kontribusi dan totalitas perjuangan tanpa batas. Menjadi presiden dan wakil presiden merupakan salah satu upaya untuk mengabdi bagi kemajuan kampus dan sebagai bentuk komitmen bersama mereka untuk berjuang menegakkan keadilan dan keidealan. Dengan berlangsungnya LPJ Publik, selesai sudah seluruh tanggung jawab keduanya untuk memimpin salah satu organisasi mahasiswa terbesar di UNAIR.
Galuh Teja Sakti, Presiden BEM UNAIR 2018 yang akrab disapa Teja tersebut berharap agar BEM UNAIR kedepannya selalu mengedepankan keadilan. Sehingga, UNAIR dapat menuju sebuah keidealan.
Selain itu, menjadi Presiden BEM merupakan amanah terbesar yang perrnah Teja terima. Dan merupakan kebanggaan tersendiri ketika dirinya dipertemukan dengan sahabat, saudara yang begitu hebat dan tanpa pamrih membantu menyelesaikan amanah dari UNAIR.
“Semoga kedepannya kita senantiasa aktif memperjuangkan hak-hak yang harus kita perjuangkan. Sukses untuk kita semua, salam untuk Ksatria Airlangga,” ucap Teja.
Begitu juga dengan M. Fairuzzudin Zuhair atau yang akrab disapa Fairuz. Wakil Presiden BEM UNAIR 2018 tersebut menganjurkan kepada siapapun yang akan meneruskan kepemimpinan di BEM UNAIR untuk mempertimbangkan melanjutkan program kerja BEM UNAIR tahun 2018 yang sekiranya dapat dilanjutkan dengan mempertimbangkan evaluasi.
Sementara untuk Mahasiswa UNAIR, Fairuz berharap agar mahasiswa dapat lebih terbuka dalam melihat kesempatan kolaborasi antara BEM UNAIR dengan ormawa lain. Karena menurutnya, kolaborasi tersebut merupakan salah satu kekuatan bagi UNAIR.
“Setiap kontribusi, dedikasi dan perjuangan merupakan modal utama kita untuk mengabdi kepada UNAIR. Ayo berperan aktif dalam mengawal, mendampingin, berkolaborasi dengan BEM UNAIR untuk Indonesia yang lebih adil dan beradab,” pungkas Fairuz.
Penulis: Galuh Mega Kurnia
Editor: Nuri Hermawan
