Mahasiswa Psikologi Lakukan Pengmas di Kenjeran Surabaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Anak-anak peserta PSIBERIA ketika melakukan permainan sambil berjoget. (Foto: Hilmi Putra Pradana)

UNAIR NEWS – Ksatria Airlangga tak henti memberikan kebahagiaan kepada orang di sekitar. Berwujud acara pengabdian masyarakat (pengmas), mahasiswa baru psikologi UNAIR angakatan tahun 2018 menebar kebermanfaatan di Kenjeran.

Bertempat di Pos Paut Terpadu (PPT) Yasmin, Jl. Sukolilo Larangan No 99, pengmas bertajuk ‘Psiberia’ dilakukan. Dilakukan pada Sabtu, minggu terakhir bulan Februari (23/02), acara ini merupakan program dari proses pengkaderan mahasiswa baru di Fakultas Psikologi.

“Sebagai orang tua, saya berharap kalian semua mempunyai semangat perubahan seperti bapak proklamator Ir. Soekarno. Dengan semangat itu negara ini bisa maju,” ungkap Haji Imam yang mewakili RW 01 saat memberikan sambutan.

Acara diikuti oleh lima RT yaitu RT 01-05. Di RW 01 ini turut dihadiri oleh wakil dekan 1 fakultas psikologi, Dr. Nur Ainy Fardana Nawangsari, M.Si, Psikolog.

Mengawali serangkaian kegiatan, peserta yang hadir memeriahkan acara dengan tampilan-tampilan yang telah disiapkan sebelumnya. Salah satunya Jainul. Ia ingin menjadi pemain bola tapi juga bisa melawak, sehingga Jainul membacakan puisi dalam penampilannya.

“Udah tau dia nggak sayang masih aja diperjuangkan”. Berikut kutipan puisi yang Jainal bacakan yang ditujukan untuk kakak-kakak dari UNAIR. Sontak puisi tersebut membuat semua orang yang hadir tertawa lepas.

Acara kemudian dilanjutkan dengan memisah antara anak dan dan orang tuanya untuk melakukan kegiatan yang berbeda. Anak-anak diajarkan tentang bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Sedangkan orang tua melakukan sedikit perlombaan antar perwakilan RT. Orang tua didorong bekerjasama dengan lomba jalan di atas kardus, lomba meletuskan balon, dan lomba membuat rujak.

Usai istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan teater boneka dari mahasiswa psikologi UNAIR. Dipandu oleh Kak Inez dan kak Dilla, mereka memperkenalkan Cici, Momo, dan Geri, tokoh dalam cerita teater boneka.

“Cici, cici keluar yuuuuk,” sorak peserta acara memanggil Cici kelur panggung.

Teater boneka ini menceritakan tentang membuang sampah pada tempatnya serta menyimpan dan tanggung jawab membuang sampah tanpa menunggu petugas pembersih. Tampak wajah gembira dan semangat orang tua dan anak dalam mengikuti kegiatan ini.

Dengan adanya pengmas, harapannya, masyarakat dapat terbantu dan memunculkan rasa syukur untuk mahasiswa sebagai penyelenggara.

Penulis : Hilmi Putra Pradana

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).