Menilik Demokrasi Deliberatif di Indonesia Lewat Diskusi KSB

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Fahrul Muzaqqi saat memberi materi mengenai demokrasi deliberatif. (Foto: Tunjung Senja Widuri)

UNAIR NEWS –  Untuk pertama kalinya, Klub Seri Buku (KSB) menggelar acara bedah buku “Diskursus Demokrasi Deliberatif di Indonesia” karya penulis Surabaya, Fahrul Muzaqqi, Jum’at (22/2) di Omah Jaman Now.

KSB merupakan komunitas pecinta literasi yang ada di Surabaya yang berdiri pada tahun 2018. Komunitas ini lahir dari inisiatif beberapa anak muda, sebagian besar mahasiswa UNAIR, yang gamang melihat situasi iklim literasi Surabaya yang kaku dan terbatas pada ruang-ruang kelas yang formal.

Acara turut mengundang Fahrul Muzaqqi selaku penulis dan Ervan Kus Indarto sebagai pembedah buku. Fahrul Muzaqqi sendiri merupakan alumnus FISIP UNAIR yang juga menjadi dosen ilmu politik UNAIR.

Ia mengaku mendapat ide demokrasi deliberatif berdasar pengamatan dari banyak literatur. Alasan lain ialah karena demokrasi deliberatif banyak diterapkan di berbagai Negara, dimana demokrasi deliberatif muncul dalam tradisi demokrasi modern.

Menurutnya, demokrasi deliberatif menjadi suatu tawaran berupa mekanisme prosedural dalam pengelolaan negara.

“Buku ini mencoba menilik asal usul ide demokrasi deliberatif dalam tradisi demokrasi modern, sekaligus mengontekstualisasikan dengan sejarah demokrasi Indonesia,” lanjut Fahrul Muzaqqi.

Selain itu, imbuhnya, demokrasi deliberatif berusaha untuk membentuk demokrasi yang sebenarnya dengan mengaktifkan ruang publik sebagai tempat berdialog antara pemerintah dan masyarakat.

Komunikasi antar pemerintah dan masyarakat menjadi salah satu fitur penting untuk jalannya sebuah kekuasaan. Pemerintah yang menutup dialog dengan masyarakat akan menghadapi revolusi. Sedangkan apabila masyarakat tidak mau berdialog dengan pemerintah, maka pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Sesi foto bersama para peserta bedah buku KSB. (Foto: Tunjung Senja Widuri)

Buku terbitan Airlangga University Press (AUP) tersebut ingin menunjukkan bahwa kemunculan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) dan mimbar bebas menjadi pelaksanaan konkrit dari demokrasi deliberatif yang ada di Indonesia.

“Akan tetapi yang jadi masalah ialah dalam praktiknya, demokrasi deliberatif seringkali berbenturan dengan praktik elitisme yang dihasilkan oleh demokrasi perwakilan yang umum berlaku saat ini,” ujar Fahrul Muzaqqi.

Pada akhir, koordinator inti KSB Agung Hari Baskoro mengatakan bahwa KSB akan terus konsisten menggelar acara serupa setiap bulan dengan beragam tema sesuai dengan isu yang hangat diperbincangkan.

“Membangun budaya literasi tidak hanya bisa sekali acara tetapi harus digelar secara kontinu oleh semua pihak,” pungkas Agung Hari Baskoro. (*)

Penulis Tunjung Senja Widuri

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).