Tahun 2019 UNAIR Tambah Kuota Calon Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Rektor UNAIR Prof Moh Nasih saat memberikan sosialisasi kepada kepala sekolah dan guru dari 310 sekolah di Jawa Timur, Senin 11 Februari 2019. (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Tahun 2019 ini, ada penambahan daya tampung mahasiswa yang akan diterima di Universitas Airlangga. Hal ini disampaikan Rektor UNAIR Prof Moh Nasih saat melakukan sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN kepada kepala sekolah dari 310 sekolah di Jawa Timur. Sosialisasi dilaksanakan pada Senin, 11 Februari 2019, bertempat di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR.

Dikatakan rektor bahwa jika tahun 2018 lalu untuk jalur S1 UNAIR menerima sebanyak 5.125 mahasiswa, maka tahun 2019 ini UNAIR menerima sejumlah 5485 mahasiswa. Klasifikasinya, jalur SNMPTN sebanyak 1650, jalur SBMPTN sebanyak 2195, dan 1640 lainnya untuk jalur Mandiri.

Program studi yang mengalami penambahan kuota yaitu dari Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan beberapa prodi teknik.

“Kenaikan kuota ini juga menyesuaikan sarana dan prasarana di masing-masing program studi,” ucap rektor kepada ratusan kepala sekolah yang hadir.

Komponen penilaian SBMPTN adalah berasal dari indeks siswa dan indeks sekolah. Dari indeks sekolah tersebut, ditentukan daya tampung untuk setiap program studi. Sementara untuk indeks siswa, sepenuhnya dihitung oleh penilaian panitia pusat, dalam hal ini Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

“Yang dinilai pertama untuk jalur SBMPTN adalah indeks sekolah. Yakni hasil ujian tulis yang berasal dari SMA masing-masing. Sehingga, nilai SBMPTN siswa masing-masing sekolah sangat mempengaruhi indeks sekolah,” terang rektor.

Meskipun nilai siswa yang bersangkutan tinggi, tetapi tidak masuk dalam batasan tertentu untuk sekolahnya, bisa jadi siswa tersebut tidak diterima.

Dalam kesempatan itu rektor juga mengimbau agar siswa yang memiliki prestasi luar biasa khususnya bidang sains, misalnya olimpiade, dicantumkan saat pendaftaran. Sebab, prestasi akademik siswa berbentuk sertifikat tersebut akan menjadi bahan pertimbangan UNAIR.

Sementara untuk siswa yang telah diterima SNMPTN maupun SBMPTN di UNAIR namun mengundurkan diri atau tidak melakukan daftar ulang dan tidak melakukan konfirmasi kepada UNAIR, hal ini akan berpengaruh terhadap kredibilitas sekolah.

“Maka dianjurkan agar ketika mendaftar dan memilih program studi, siswa yang bersangkutan sudah mantap dengan pilihannya,” terang rektor. “Jika siswa yang bersangkutan tidak melakukan daftar ulang (mengundurkan diri, Red), ini akan mempengaruhi indeks sekolah siswa yang bersangkutan,” tambahnya.

Melalui sosialisasi ini rektor berharap kepala sekolah dan guru memahami betul mekasisme masuk UNAIR.

“Sehingga nanti hasilnya (pendaftaran SN-SBMPTN dan mandiri yang dilakukan siswa, Red) bisa dipahami. Sebab selama ini masih banyak pertanyaan dari sekolah,” terang rektor. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).