Rektor UNAIR Imbau Pemuda Aktif Kawal Pemilu dan Tidak Golput

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., mengimbau pemuda, terutama mahasiswa, aktif mengawal Pemilu serentak pada April 2019. Selain itu, pemuda diimbau menentukan pilihan yang terbaik dengan mengetahui secara jeli seluruh profil calon legislatif, juga partai politiknya, alias tidak golput (tidak menentukan pilihan atau sikap).

Pernyataan tersebut disampaikan Prof Nasih dalam kegiatan Catatan Najwa Roadshow Surabaya di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C UNAIR, pada Jum’at siang (1/2/2019). Pada tengah talk show bertema ”Greget Wakil Rakyat” itu, Prof. Nasih turut menyampaikan peparan terkait dengan bagaimana anak muda bersikap pada geliat tahun politik 2019, tepatnya pemilu serentak pada 17 April mendatang.

”Anak muda (mahasiswa, Red) sudah seharusnya memanfaatkan momentum Pemilu untuk menentukan masa depan bangsa ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

”Salah satunya dengan memilih wakil yang terbaik. Yakni, mengetahui secara detail seluk beluk peserta Pemilu. Mengetahui kenerja dan track record-nya. Dan, anak muda diharapkan menjadi pemilih yang cerdas,” imbuhnya.

Prof. Nasih mengingatkan bahwa bagaimana masa depan Indonesia lima tahun ke depan ditentukan pada Pemilu tahun ini. Perlu diketahui, berdasar Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tengah menuju kondisi bonus demografi. Persentase jumlah usia produktif akan mencapai sekitar 60 persen dari total populasi pada 2035.

Selain itu, berdasar laporan Kompas.com (15/12/2017), Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) mencatat tambahan 7 juta pemilih pemula yang pada April 2019 berusia 17 tahun. Artinya, dalam kontestasi Pemilu 2019, suara anak muda begitu penting serta lumayan mendominasi suara.

Karena itu, ungkap Prof Nasih, suara anak muda mesti dimanfaatkan dengan sangat baik. Anak muda saatnya menaruh perhatian pada hajatan lima tahunan tersebut, Pemilu 2019. Selain sebagai bentuk kontribusi membangun kemajuan Indonesia, perhatian tersebut menjadi upaya mengawasi terjadinya praktik-praktik pelanggaran hukum. Tujuannya adalah kian dewasa serta terbangunnya demokrasi di Indonesia sehingga menjadi lebih baik.

Selain itu, kedekatan anak muda saat ini pada dunia teknologi dan digital mesti diarahkan pada perbaikan kualitas demokrasi di Indonesia. Misalnya, mengurangi persebaran berita bohong di media sosial. Menyebarkan optimisme pada kemajuan bangsa. Termasuk menarasikan Pemilu dengan baik sehingga virus positif untuk menentukan pilihan dapat dibangun, mengurangi virus golput.

Perlu diketahui, dalam Talk Show Catatan Najwa tersebut, hadir sejumlah calon legislatif dari setiap peserta Pemilu 2019. Di antaranya, Guntur Romli dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI); Johan Budi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP); Fandi Utomo dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); Vena Melinda dari Parta Nasional Demokrat (Nasdem); Imelda Sari dari Parta Demokrat; Djamal Azis dari Partai Gerindra;  Priyo Budi Santoso dari Partai Berkarya; dan Viva Yoga dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Kehadiran para calon legislatif tersebut diharapkan mampu memberikan pandangan dalam perspektif berbeda terhadap Pemilu 2019. Terutama memberikan acuan dan gambaran kepada para pemilih, mahasiswa, dalam menentukan hak politik mereka. (*)

 

Penulis: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).