Mahasiswa Alih Jenis FKM Berdayakan Sampah Sekaligus Kenalkan Suroboyo Bus

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Sebanyak 12 mahasiswa program Alih Jenis Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga mengadakan praktik kerja lapangan (PKL) di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Kegiatan dalam program Santri Taat (Sanitasi Terlindungi, Kota Sehat) tersebut dilaksanakan pada 2 Januari 2019 hingga 5 Januari 2019.

RW 15 Kelurahan Ampel dipilih karena pengelolaan sampah di daerah tersebut masih kurang. Akibatnya, penyakit diare menjadi penyakit tertinggi di daerah itu. Setidaknya ada tiga kegiatan dalam program tersebut guna meningkatkan kapasitas dan memberdayakan masyarakat agar tercipta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Kegiatan tersebut meliputi pelaksanaan Capacity Building kepada kader dan karang taruna tentang jamban sehat dan pelatihan pembuatan kompos dari sampah rumah tangga. Yang terkakhir adalah pelaksanaan kegiatan HAI TAYO (Hai, Tabung sAmpah YOk).

Akhmad Abu Khanifah, koordinator kegiatan itu, menuturkan bahwa untuk mengolah sampah organik, dirinya dan tim melakukan pelatihan pembuatan kompos dengan metode Takakura. Kegiatan tersebut diperuntukkan bagi para kader serta ibu-ibu di daerah itu.

Sementara itu, pengolahan sampah anorganik, dalam program HAI TAYO, diperuntukkan bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) PPT Kids Smile. Kegiatannya dilakukan dengan mengumpulkan sampah plastik di daerah sekitar.

”Kita ajarkan kepada anak-anak bahwa sampah botol itu bisa berguna untuk naik Suroboyo Bus,” tambahnya.

Sembari mengolah sampah, pengenalan terhadap Suroboyo Bus menambah semangat anak-anak untuk menjalankan program tersebut. Terlebih, anak-anak itu belum pernah menaiki Suroboyo Bus. Dengan hasil menabung sampah selama satu minggu, anak-anak PAUD tersebut berkesempatan untuk mengelilingi Kota Surabaya dengan menaiki Suroboyo Bus.

”Harapannya dengan pancingan kita ini, para masyarakat maupun stakeholder bisa menjalankan program yang kita sudah jalankan, bahkan bisa melebihi,” tuturnya.

Di sisi lain, Fatimah, guru PAUD PPT Kids Smile sekaligus Ibu RW 15, mengaku sangat senang dengan adanya kelompok PKL tersebut. Dengan adanya PKL itu, anak-anak bisa merasakan menaiki Suroboyo Bus pertama kalinya. Bahkan, tak hanya siswa PAUD, seluruh warga pun ingin diajak untuk menaiki Suroboyo Bus yang hanya membayar dengan botol bekas itu.

”Untuk mahasiswa, saya ucapkan terima kasih sudah banyak mengajarkan ramah lingkungan kepada anak-anak. Juga dengan pembuatan kompos yang sangat berguna bagi warga kami,” pungkasnya. (*)

 

Penulis: M. Najib Rahman

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).