KKN BV ke-59 UNAIR Budidaya Buah Naga Menjadi Bahan Olahan Makanan dan Minuman

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Mahasiswa KKN 59 UNAIR Back To Village (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Kata “Nonggo Mbendino” merupakan tema yang diangkat tim KKN BV (Back to Village) ke – 59 Universitas Airlangga. Tema ini bermakna membangun kekerabatan antar mahasiswa KKN dengan masyarakat dalam menjalin silaturahmi di setiap harinya.

Pemilihan tema tersebut, menjadi langkah awal tim KKN BV Desa Kedungwungu, Banyuwangi dalam masa pengabdiannya pada tanggal 2-27 Januari 2019. Tim KKN BV ini, diketuai oleh Mochamad Derry Saputra, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pada KKN ke-59 ini, terdapat sepuluh mahasiswa yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan yang berasal dari beberapa fakultas. Diantaranya yaitu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Tim ini berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di desa tersebut.

Derry menuturkan, suasana disana sangatlah berbeda dengan di kota. Sehingga, menjadi sangat mudah untuk membentuk kerjasama dan berkolaborasi satu sama lain. Dengan keadaan desa yang nyaman dan dibalut dengan suasana kekeluargaan yang sangat kental. Kehadiran kami disana juga disambut dengan hangat dan terbuka oleh para warga, ketika kami berkunjung di setiap rumah mereka.

“Suasana kekeluargaan itulah yang dapat memperlancar program kerja kami,” tegasnya.

Berdasarkan pantauan UNAIR News, tim KKN 59 ini memiliki 4 bidang kerja yang terdiri dari beberapa program. Pertama, bidang kesehatan yang terdiri dari program generasi hidup bersih dan sehat (GHBS), senam lansia sehat, dan cek kesehatan gratis. Kedua, bidang ekonomi yaitu, penyuluhan pertanian, inovasi pengolahan hasil pertanian, dan manajemen pertanian modern dan kewirausahaan. Ketiga, bidang pendidikan dan psikologi yang terdiri dari parenting, kelas ibu hamil dan games psikoedukasi anak – anak. Keempat, bidang lingkungan yaitu, POKDARWIS (kelompok sadar wisata, red).

Suasana warga saat mengelola buah naga menjadi bahan olahan (Foto: istimewa)

Derry mengutarakan, selama kkn ia mendapat pengalaman yang unik berupa adanya tanaman buah naga, dan jeruk yang dimiliki oleh setiap rumah warga yang ada di Desa Kedungwungu.  Selain itu, keunikan lainnya juga terdapat pada siswa SD yang tak kenal lelah dalam menjaga stamina dan kekuatannya dalam berolahraga. Berbeda dengan kami yang berasal dari kota.

“Kami menemukan hama tanaman dalam buah naga. Banyak buah naga yang mereka tanam mengalami penyakit cacar yang dapat mengakibatkan harga turun drastis yang biasanya 6.000/kg menjadi 2.000/kg,” ucapnya.

Permasalahan tersebut, ucap Derry, membuat kami mampu menemukan sebuah solusi dengan memberikan arahan sosialisasi kepada warga. Sosialisasi itu, berupa pengolahan pupuk bertajuk kimia organik yang berasal dari kotoran kambing dan ayam dengan komposisi pupuk organik 70% dan non organik 30%.  Arahan sosialisasi ini dipimpin oleh Yasin selaku pemateri dari Petugas Penyuluh Pertanian Swasta.

Bukan hanya itu, Tim KKN 59 juga bekerjasama dengan dua mahasiswa Universitas Jember Jurusan Teknologi Hasil Pertanian dalam membuat pie buah naga dan minuman jelly buah naga.

“Tujuannya untuk merintis sebuah usaha dari seminar kewirausahaan dan program POKDARWIS dalam meningkatkan pendapatan dari sektor lain selain pertanian,” tambahnya.(*)

Penulis : Rolista Dwi Oktavia

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).