Belajar Kepemimpinan dari MSU SCD, Menjadi Jembatan Manajemen Kampus dan Kebutuhan Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
MSU SCD sendiri merupakan bentuk dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ataupun DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) seperti yang ada di Indonesia. Di sebagian kampus di Malaysia, selain istilah SCD ada juga MPP atau Majelis Permusyawaratan Pelajar yang fungsinya hampir sama.
Tim Mahasiswa UNAIR saat bersama MSU SCD Disela Kegiatan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Geliat internasionalisasi Universitas Airlangga menuju 500 kampus kelas dunia terus dilakukan. Kali ini, sebanyak 30 mahasiswa UNAIR yang terdiri dari berbagai jurusan mengikuti program pengembangan kepemimpinan di Managament Science University, Shah Alam Malaysia yang berlangsung sejak 20 hingga 22 Januari 2019. Selama pelaksanaanya, mahasiswaUNAIR banyak difasilitasi oleh mahasiswa MSU yang tergabung dalam MSU SCD (Management Science University – Student Career Development).

MSU SCD sendiri merupakan bentuk dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ataupun DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) seperti yang ada di Indonesia. Di sebagian kampus di Malaysia, selain istilah SCD ada juga MPP atau Majelis Permusyawaratan Pelajar yang fungsinya hampir sama.

MSU SCD memiliki struktur yang hampir sama dengan struktur organisasi kampus di Indonesia. Mulai dari pengembangan minat bakat, advokasi kebutuhan mahasiswa, hingga pada diksusi akademik maupun silaturahmi dan perlombaan antar jurusan yang ada di kampus. Anggota SCD di MSU biasanya disebut dengan fasilitator. Hal ini dilihat dari setiap kostum yang mereka kenakan setiap kali mendampingi mahasiswa universitas Airlangga. Penyebutan fasilitator ini menurut salah satu anggota MSU SCD adalah bentuk jembatan yang menghubungkan kebijakan manajemen kampus dengan kebutuhan atau kepentingan mahasiswa.

Di MSU, mahasiswa UNAIR banyak mendapat pelajaran baru yang diantaranya tentang peran kampus dan industri di abad 21 ini. Menurut Dato Rusli Yusof dalam kesempatan itu mengatakan bahwa saat ini manusia tidak bisa menafikan bahwa hadirnya industri cukup membantu dalam pembangunan fisik kampus sekaligus penempaan sumber daya manusia terbaik. Dalam paparannya, ia juga menyebutkan bahwa pada nantinya mahasiswa sudah tidak bingung setelah lulus karena karakter enterpreneurship menjadi pola kepemimpinan yang mereka garap di MSU.

“Karakter ini pula yang terus diadaptasi oleh SCD dalam mengembangkan pola kemandirian dalam kegiatan yang mereka adakan,” tandasnya.

Program pengembangan kepemimpinan yang digagas oleh Airlangga Global Enggament (AGE) dalam memproyeksikan UNAIR sebagai 500 World Class University itu, berjalan bersama dengan visi menuju Top Global University yang sedang digapai oleh MSU.

“Sehingga kerjasama universitas secara internasional ini adalah salah satu batu lompatan untuk bersama-sama mencapai universitas bertaraf global,” pungkas Presiden MSU, Professor Tan Sri Dato’ Wira Dr Mohd Shukri Ab Yajid.

Penulis: Muhamad Lutfi Al Jufri

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).