Sebelas Tahun FORMARA UNAIR, Warnai Dies Natalis dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Forum Mahasiswa (Formara) UNAIR usai salah satu kegiatan Dies Natalis ke-11. (Foto: Istimewa)
Forum Mahasiswa (Formara) UNAIR usai salah satu kegiatan Dies Natalis ke-11. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Untuk menyambut 11 tahun terbentuknya Forum Mahasiswa Madura (FORMARA) Universitas Airlangga, mahasiswa Formara UNAIR mengadakan DNF (Dies Natalis Formara) 2019. Kegiatan yang sudah diselenggarakan sejak November lalu hingga Januari 2019, berlangsung di empat kabupaten yang ada di Madura.

DNF tahun ini mengusung tema “Bakti Formara untuk Madura” yang akan bergerak dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Madura menuju tercapainya SDGs (Sustainable Development Goals). Dwi Yanti Rachmasari Tartila, selaku Ketua Panitia DNF 2019 menuturkan, dalam agenda DNF 2019 diadakan 5 rangkaian acara di tiap kabupaten yang ada di Madura.

“Ada lima rangkaian acara DNF tahun ini yaitu Formara Goes To School (FGTS) dan Try Out SBMPTN di setiap kabupaten yang ada di Madura, Futsal Competition di Sampang, Abdi Desa di Pamekasan, dan ditutup dengan Malam Puncak di Sumenep,” tuturnya.

Mahasiswa FKp yang akrab disapa Yanti itu juga menambahkan, tujuan dari DNF selain memperingati lahirnya Formara juga sebagai bentuk pengabdian diri kepada masyarakat daerah Madura yang merupakan tanah kelahiran mahasiswa Formara.

“Malalui kegiatan DNF ini, kita ingin memberikan bukti nyata sumbangsih kitakepada daerah Madura demi pembangunan Madura yang lebih baik,” tutupnya.

Hal serupa juga dituturkan oleh Syahrul Faiz Anwar, ketua Formara UNAIR. Menurutnya,  DNF merupakan ajang pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selama ini dielu-elukan oleh para mahasiswa.

“Tri Dharma kan terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Di bidang pendidikan kita sudah mengadakan Try Out SBMPTN, mengajar anak SD pada saat Abdi Desa, juga melakukan sosialisasi akan pentingnya pendidikan pada saat Formara Goes To School. Untuk bidang pengabdian, kita melakukan abdi desa di Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan,” ungkapnya.

Faiz menambahkan untuk pengamalan Tri Dharma kedua, yaitu penelitian dan pengembangan masih belum bisa terlaksana di DNF tahun ini. Namun, pihaknya berjanji akan mengusahakan hal tersebut bisa dilakukan di tahun selanjutnya.

“Untuk bidang penelitian dan pengembangan saya rasa masih belum bisa kami lakukan. Insya Allah tahun selanjutnya akan diusahakan untuk tetap ada. Saya berencana untuk DNF tahun selanjutnya, setelah rangkaian acara selesai kami akan membuat laporan tentang apa-apa yang perlu dikembangkan serta potensi-potensi apa saja yang ada di daerah Madura. Setelah itu akan kita serahkan kepada pemerintah kota untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Penulis: Sandi Prabowo

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).