Tim Ksatria Airlangga Siap Bantu Pemulihan Korban Bencana Tsunami Selat Sunda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim Relawan Ksatria Airlangga untuk Korban Bencana Tsunami Selat Sunda sesaat setelah dilepas Rektor dan Jajaran Pimpinan UNAIR. (Foto: Nuri Hermawan)
Tim Relawan Ksatria Airlangga untuk Korban Bencana Tsunami Selat Sunda sesaat setelah dilepas Rektor dan Jajaran Pimpinan UNAIR. (Foto: Nuri Hermawan)

UNAIR NEWS – Bencana Tsunami Selat Sunda yang memakan banyak korban jiwa di sekitar peraiaran Selat Sunda pada penghujung tahun lalu sedang memasuki tahap pemulihan. Meski demikian, uluran bantuan tetap dibutuhkan guna mempercepat proses pemulihan pascabencana.

Untuk itu, puluhan mahasiwa Universitas Airlangga yang terdiri dari Mahagana, BEM, dan beberapa mahasiswa volunter siap berangkat untuk melakukan proses pemulihan korban bencana tsunami Selat Sunda. Sebelum berangkat ke lokasi, puluhan tim tersebut di lepas langsung oleh Rektor UNAIR Prof. Nasih bersama jajaran pimpinan UNAIR lainnya pada Senin (14/1).

Dalam sambutan pelepasan tim relawan, Prof. Nasih mengatakan bahwa selama melakukan kegiatan di lapangan jiwa pengabdian harus dioptimalkan. Selain itu, seluruh tim juga diimbau agar tetap berpegang teguh pada nama baik almamater selama melakukan pengabdian.

“Jangan lupa selama pengabdian agar tetap menjaga perilaku yang baik. Jangan sampai kegiatan pengabdian tercoreng dengan perilaku yang tidak terpuji,” jelasnya.  “Selamat menjalankan tugas dan selamat melakukan pengabdian untuk kepedulian terhadapa kemanusiaan dan bangsa,” imbuh Prof. Nasih.

Sementara itu, Wahyu Setia Putro, selaku ketua tim, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa bersama 27 orang lainnya ia telah melakukan kesiapan selama dua minggu. Mengenai progam, ia dan tim akan melakukan trauma healing kepada anak-anak korban bencana.

“Untuk pengabdian yang akan dilakukan kami bakal fokus melakukan kegiatan di Pulau Sabesi,” jelasnya.

Mengenai harapan dari kegiatan itu, mahasiswa yang akrab disapa Wahyu itu mengatakan bahwa ke depan diharapkan ada desa binaan yang mendapatkan proses pengabdian berkelanjutan dari mahasiswa UNAIR.

“Tentu kami ingin, dengan kegiatan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita di lokasi bencana. Selain itu, semoga ke depan bisa dikembangkan desa binaan,” pungkasnya.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).