UNAIR Buka Pertukaran Mahasiswa Melalui Kerja Sama dengan Asia University Taiwan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso (kanan) usai melakukan penandatanganan kerjasama intership program dengan Dekan International College Asia University Prof Yinghuei Chen (kiri). (Foto: Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Menuju perguruan tinggi 500 besar dunia (World Class University), Universitas Airlangga terus bekerjasama dengan berbagai instansi. Bukan hanya dengan instansi pendidikan dalam negeri namun juga luar negeri. Salah satunya dengan Asia University, Taiwan.

Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., K-GH., FINASIM melakukan penandatanganan kerjasama intership program dengan Dekan International Collage Asia University Prof Yinghuei Chen. Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) kedua belah pihak berlangsung di Aula Kahuripan 301 Rabu (9/1).

Sebelumnya, UNAIR dan Asia University telah melakukan kerjasama double degree yang kemudian berkembang dengan penandatanganan kerjasama internship program. Atas kerjasama itu, UNAIR membuka peluang kepada mahasiswa untuk mengikuti pertukaran mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk menambah wawasan dan mengembangkan risetnya.

Penandatangan MoA intership program merupakan salah satu program UNAIR dalam mengembangkan dan mengeksplorasi pendidikan antara Wakil Rektor I UNAIR dengan dekan International College Asia University.

“UNAIR akan selalu meningkatkan kerjasama dengan Asia University dalam mendukung UNAIR menuju World Class University,” ungkap Prof Djoko.

Prof Djoko juga menambahkan bahwa UNAIR sangat peduli terhadap semua aspek yang ada di lingkungan kampus. Tak hanya menekankan pada pembelajaran pendidikan formal, akan tetapi kerjasama riset dan publikasi akademisi menjadi poin penting dalam meningkatkan reputasi perguruan tinggi.

Sementara itu, Direktur Airlangga Global Enggagement Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., M.Si mengatakan bahwa ke depan Prof. Chen akan mengadakan simposium dan workshop di Center for Indonesian Studies, Taiwan. Simposium dan workshop tersebut melibatkan 10 mahasiswa Indonesia dari program S2 dan S3.

“Konferensi ini akan dihadiri oleh mahasiswa dengan mengeksplorasi riset yang dikerjakan selama di Taiwan. Kemudian nantinya juga akan mengundang pakar dari UNAIR untuk menjadi keynote speaker pada acara tersebut,” tandas Prof Nyoman.

Setelah penandatanganan MoA, dilanjut dengan diskusi intensif terkait dengan kerjasama riil ke depan untuk magang dan training. Program internship ini terbagi menjadi dua yaitu internship secara langsung dan internship sekaligus pertukaran mahasiswa.

Program pertukaran mahasiswa ini akan memberikan kesempatan mahasiswa yang ada di Indonesia untuk mengeksplor pengalaman. Mahasiswa juga disarankan untuk bergabung dengan komunitas-komunitas yang ada di sana.

“Kerjasama ini rasanya akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik UNAIR maupun AU,” tambah prof Nyoman. (*)

Penulis : Khefti Al Mawalia

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).