Peran Generasi Muda dalam Menangkal Berita Hoax

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Ilustrasi oleh ehrintelligence com
Ilustrasi oleh Ilustrasi oleh ehrintelligence com

Menggeliatnya arus tekhnologi ibarat dua mata pisau, di satu sisi memiliki segi yang positif dan di sisi lain dapat melukai kita sendiri. Generasi muda berperan sangat penting dalam perkembangan tekhnologi dan media sosial. Hal ini karena kehidupan mereka yang seakan tidak pernah bisa dilepaskan dari pengaruh media sosial. Oleh karena itu generasi muda ini sangat potensial untuk dipengaruhi oleh berita hoax. Pada akhir-akhir ini kita sebagai masyarakat Indonesia tidak asing dengan istilah berita “ Hoax “. Berita hoax adalah berita palsu yang sengaja dibuat sebagai alat politik, entah itu untuk memenangkan salah-satu kandidat calon, maupun  untuk memecah Kebhinekaan bangsa Indonesia.

Suhu perpolitikan yang mendekati masa pemilu seakan membuat bangsa Indonesia terkotak-kotakan secara golongan. Berita hoax yang disebarkan secara terus-menerus melalui perantara media sosial bukan hanya berbahaya secara individu, namun juga berbahaya secara konteks keIndonesiaan. Maka disinilah peran yang sesungguhnya bagi generasi muda untuk menangkal berita Hoax dan terus membangkitkan semangat nasionalisme. Media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter bukan sebuah hal yang asing ditelinga generasi muda kita. Kita pasti sering menulis sebuah status, ngetwit dan bahkan story di Instagram, meskipun itu kita anggap hanya sebagai bentuk pengekspresian diri.

Akun media sosial para generasi muda ini tentunya mayoritas memiliki pengikut lebih dari 500 orang. Maka untuk itu mulai dari sekarang saya mengajak para generasi muda untuk merubah orientasi menulis status mereka di media sosial. Status yang mulanya hanya untuk sarana mengumbar eksistensi semata perlahan-lahan harus difokuskan sebagai sarana penyadaran kolektif guna menangkal berita Hoax. Seperti yang pernah dikatakan oleh Presiden Sukarno dalam pidatonya “ Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama-sekali tak berjuang untuk tanah air dan bangsa nya, pemuda begini lebih baik digunduli saja kepalanya “. Berjuangnya pemuda pada masa lalu, tentunya berbeda dengan pemuda pada masa sekarang yang sudah hidup dengan tekhnologi yang serba modern. Namun semangat perjuangan mereka harus terus-menerus diwarisi oleh generasi muda ( di era kapanpun itu ).

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap media sosial Instagram, media sosial ini tidak pernah sepi dalam menu insta story nya. Kebanyakan dari generasi muda yang menggunakan aplikasi ini hanya memanfaatkan nya untuk menunjukan kehidupan keseharian nya, atau bercerita tentang permasalahan percintaan nya saja. Kecil dari mereka yang memanfaatkan menu tersebut sebagai sarana penyadaran, entah secara individu maupun masyarakat luas. Penyadaran yang dimaksudkan adalah menulis status atau bahkan opini singkat tentang bahayanya berita hoax dan tentang nasionalisme yang sudah mulai menurun di kalangan generasi muda.

Media sosial adalah sarana yang paling modern untuk menyampaikan sebuah pemikiran dan opini. Namun media sosial juga ibarat hutan belantara dan setiap orang yang tidak berhati-hati akan terjebak di dalam nya. Terjebak yang dimaksudkan adalah termakan isu-isu yang sengaja di tuliskan dan disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Generasi muda juga dapat membuat semacam Official Account untuk sarana saling berdiskusi dan berdialektika sesama penggiat media sosial. Hal seperti ini perlahan-lahan juga akan memupuk kesadaran para pemuda untuk tahu mana informasi yang benar dan salah. Cara lain yang dapat dilakukan untuk menangkal hoax adalah dengan cara membuat semacam meme comic, yang mana hal seperti itu mudah untuk diterima kalangan manapun. Meme comic tersebut tentunya harus mengandung konten yang membangun dan positif serta kemudian dapat disebarkan secara luas di media sosial.

Pemerintah sudah secara tegas dalam upaya memberantas Hoax, dari pembuatan UU ITE hingga lembaga semacam Cyber Crime. Maka untuk itu generasi muda harus turut ambil andil dalam mengawal hukum tersebut. Dikarenakan generasi muda ini adalah generasi yang nantinya juga akan memegang tonggak kepemimpinan bangsa di masa depan. Penulis harapkan setelah tulisan ini terbit para generasi muda lebih memiliki kesadaran tersendiri untuk memanfaatkan akun media sosialnya dalam upaya memberantas hoax.

Berita Terkait

Bima Satria Hutama

Bima Satria Hutama

Mahasiswa Ilmu Sejarah FIB Universitas Airlangga