Tak Mau Kalah, FKp UNAIR Siapkan Bibit Unggul Calon Nerspreneurship

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Kusnanto mendatangi salah satu stand mahasiswa sambil memberi penilaian. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Kecenderungan kewirausahaan hanya bisa diterapkan oleh orang yang memiliki background ekonomi adalah pemikiran keliru. Ilmu kewirausahaan dapat diterapkan oleh siapa saja. Di UNAIR, banyak fakultas yang telah mengadopsi ilmu kewirausahaan menjadi mata kuiah, salah satunya ialah fakulltas keperawatan.

Untuk pertama kali Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (UNAIR) melaksanakan project base learning kewirausahaan mahasiswa angkatan 2015 dan 2017 pada Senin (17/12) di lapangan dalam FKp. Konsep acara lebih menekankan sisi inovatif dan ekonomis mahasiswa, supaya mampu membuat suatu produk bernilai jual.

Acara yang dimulai pukul 08.00-10.30 itu membuka sekitar 32 stan, di mana produk yang ditawarkan tetap mengedepankan nilai-nilai kesehatan.

Dosen pengajar mata kuliah kewirausahaan Dr. Tri Siwi Agustina, SE, M.Si, mengatakan, produk modifikasi yang dijual terjamin keamanannya karena dibuat dari bahan-bahan alami. Seperti alang-alang, mentimun, lidah buaya. Ada juga yang mencampur semua rempah dapur, seperti jahe, kencur, dan lengkuas, untuk dijadikan jamu sehat.

“Kreativitas mahasiswa dalam menggali ide patut diancungi jempol. Namun dari keseluruhan masih menjual produk makanan dan minuman. Seperti klepon, pudding, jamu. Hanya 1 persen yang berani membuat produk kecantikan yaitu masker,” tutur Siwi.

Para mahasiswa, lanjutnya, belum berani menggali sisi keilmuan mereka, mengaplikasikan apa yang sudah didapat dari pelajaran. Walau sejatinya Siwi tidak melarang anak didiknya membuat produk makanan. Ia menilai, mereka masih belum mau beranjak dari zona nyaman.

“Ke depan mahasiswa harus lebih mampu mengeksplor diri,” tegasnya.

Pada akhir, penanggung jawab mata kuliah kewirausahaan Dr Kusnanto S.Kp., M.Kes. sangat mengapresiasi para mahasiswa yang mau berwirausaha. Kendati masih berstatus mahasiswa, mereka harus mengantisipasi lapangan kerja formal yang terbatas.

Suasana kegiatan project base learning kewirausahaan. (Dok. Pribadi)

Di era global, mahasiswa harus banyak menumbuhkan skill-skill baru untuk mengurangi sarjana pengangguran. Salah satunya, menumbuhkan jiwa nerspreneurship. Jiwa nerspreneurship harus dibangun dan diasah sejak dini.

“Datangnya era disrupsi memicu kami untuk terus bergerak mengembangkan inovasi dan kretivitas para mahasiswa,” pungkas Kusnanto. (*)

Penulis : Tunjung Senja Widuri

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).