Pelatihan BTCLS D3 Keperawatan Cetak Lulusan Perawat yang Kompeten

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Pelatihan BTCLS di Gresik dan Lamongan pada (13-16/12) dan (22-25/11). (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS –  Prodi D3 keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga bertanggungjawab mencetak calon perawat dengan keterampilan yang sesuai kompetensi. Yang mana, lulusan yang dihasilkan mampu berdaya guna dan berdaya saing di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Pencapaian tujuan itu oleh Prodi D3 Keperawatan juga dilakukan berbagai upaya seperti mengadakan pelatihan.

Berbicara soal perawat tentu tidak akan lepas dengan materi kegawatdaruratan. Hal itu karena sertifikasi kemahiran kegawatdaruratan dianggap menjadi salah satu syarat mutlak bagi perawat.

Kegawatdaruratan adalah ancaman jiwa yang memerlukan penanganan cepat, tepat, akurat dan berkesinambungan mulai pre-hospital maupun saat berada di fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat sebagai salah satu tim dan pemberi pelayanan kesehatan bertanggungjawab untuk melayani pasien dengan mengedepankan sentuhan yang humanistik dan peka sosial.

Dilatarbelakangi hal itu, Prodi D3 Keperawatan Fakultas Vokasi UNAIR Gresik dan Lamongan melakukan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) di Kampus Lamongan pada 22-25 November dan di Kampus Gresik pada 13-16 Desember.

BTCLS sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kegawatdaruratan dasar trauma dan cardiac arrest (henti jantung) bagi calon perawat. Kegiatan dihadiri oleh mahasiswa D3 keperawatan dari masing-masing wilayah. Totalnya, sebanyak 114 orang mengikuti pelatihan di Lamongan dan 81 orang di Gresik. Tim narasumber dan fasilitator berasal dari FKp, prodi D3 keperawatan, dan tim handal 118.

“Sebagai manusia, yang penting adalah bagaimana menjadi baik dan bermanfaat bagi sesama. Perawat mempunyai kewajiban untuk menyelamatkan jiwa secara profesional dengan tetap mempertahankan pendekatan humanistik, altruistik, penuh kasih sayang, dan memperhatikan etika legal aspect dalam keperawatan gawat darurat,” jelas Prof. Dr. H. Nursalam, M. Nurs. (Hons), Dekan FKp.

Materi yang diberikan meliputi eticho legal keperawatan gawat darurat; peran perawat pada area keperawatan gawat darurat; BLS-ALS; IA-ABC management; trauma Muskuloskeletal kepala, thorax, dan abdomen; splinting bandanging, transportation, aritmia, SCA, SPGDT, code blue, dan skill station; dan masih banyak lagi.

Harapan setelah pelatihan, peserta dapat meningkatkan pemahaman dan menangani kasus kegawatdaruratan dalam upaya menyelamatkan jiwa dari kematian dan atau kecacatan yang mungkin terjadi.

“Pelatihan ini menjadi kontribusi prodi D3 keperawatan fakultas vokasi dalam mencapai 500 World Class University,” ucap Koordinator Program Studi D3 Keperawatan Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si. (*)

Penulis: Tunjung Senja Widuri

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).