Bahas K3 Pertambangan bersama HSE PT Bumi Suksesindo

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana Kuliah K3 FKM PSDKU UNAIR. (Foto: Istimewa)
Suasana Kuliah K3 FKM PSDKU UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Perdalam pengetahuan mahasiswa mengenai program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di pertambangan, program studi S1 Kesehatan masyarakat PSDKU UNAIR di Banyuwangi hadirkan langsung Staff HSE PT Bumi Suksesindo, Yan Probo Hanggono, S.KM., untuk mengisi kuliah tamu, Jumat (14/12).

Aan sapaan akrabnya, merupakan salah satu alumni FKM UNAIR jebolan tahun 2011. Saat ini ia menjabat sebagai salah satu staff HSE di PT Bumi Suksesindo, merupakan tambang emas terbesar di Jawa Timur berlokasi di Bukit Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi.

Sebelumnya Aan sempat berkarir di perusahaan kontruksi yaitu Wijaya Karya (WIKA) dan Petrosea. Aan menjelaskan, saat ini perluang berkarir bagi minat K3 cukup besar. Baik dari pemerintah maupun perusahaan sendiri sedang berupaya untuk mengembangkan program K3 bagi setiap proses produksinya.

“Hal ini dilakukan guna memperoleh output produktifitas kerja maksimal,” ujar Aan.

Dalam kesempatan itu Aan memaparkan mengenai dasar hukum K3 pertambangan, gambaran K3 pertambangan secara umum, proses kerjanya, aktifitas yang dilakukan tenaga kerja selama disana, serta upaya dan program K3 yang diterapkan. Secara khusus Aan menjelaskan mengenai peluang lulusan S.KM dibidang pertambangan.

“Kelebihannya kalau K3-nya lulusan S.KM itu analisis mengenai risiko penyakit akibat kerjanya lebih kuat. Kalau praktisi D3 atau D4 K3 lebih ke keselamatan kerjanya,” papar Aan.

Selain itu lulusan S.KM lebih mudah untuk berinteraksi dan mempengaruhi perilaku pekerja karena sudah terbiasa bergaul dengan masyarakat, kalau praktisi lebih seringnya bergulat dengan laboratorium.

Menurut Fairuz Iman Haritsah salah satu peserta kegiatan menuturkan, dalam kuliah tamu tersebut terjawab beberapa pertanyaan yang cukup menarik dari peserta, misalnya S.KM UNAIR sendiri kan ada banyak peminatan dan diambilnya baru disemeter 6, perlukah untuk mempelajari lainnya diluar minat?

“Perlu, bahkan penting, soalnya juga berguna. Teman saya ada yang dari minat gizi kerja di bidang K3, bahkan sekarang dia jadi ahli gizi bagi pekerja di bidang K3 minyak dan gas (Migas),” jawab Aan.

“Ada yang lain, misal ilmu perilaku (Departemen PKIP) apakah perlu? tentu sangat perlu, karena di dalam K3 salah satu tujuannya adalah mengubah perilaku pekerja dari yang tidak selamat menjadi selamat”, lanjutnya.

Makanya tidak ada yang sia-sia selama kita mau belajar, pungkas Aan.

Penulis: Siti Mufaidah

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).