Generasi Pemburu Wifi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Ekonomi Kompas
Ilustrasi oleh Ekonomi Kompas

Gawai yang selalu tak pernah lepas dari genggaman. Begitulah fenomena yang melanda generasi muda saat ini. Jika datang di suatu tempat umum, taman, tempat nongkrong, tempat makan, pasti yang ditanyakan adalah “ada wifinya enggak?”.

Semua kalangan milenial pasti memiliki gawai, semua muda-mudi pasti punya yang namanya sosial media. Generasi muda saat ini sangat memprioritaskan yang namanya wifi. Mereka pergi ke suatu tempat bermain, nongkrong, atau hanya sekedar ngopi hal yang paling dipertimbangkan adalah wifi. Wifi menjadi kebutuhan utama dan harus ada setelah pangan yang dapat mencukupi kebutuhan generasi milenial.

Tak bisa dipungkiri wifi memang suatu kebutuhan yang diperlukan di setiap tempat umum, tempat nongkrong dan tempat liburan lainnya. Mengapa begitu? Pasti kita semua  membutuhkan suatu jaringan yang selalu terhubung sehingga mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan teman dan orang lain yang berada pada tempat yang berlainan. Wifi dibutuhkan agar kita dapat terkoneksi dengan dunia luar bahkan dengan adanya pembaruan teknologi, tempat liburan yang menarik, informasi dapat dengan mudah kita dapatkan dalam waktu tersebut.

Generasi ini bukan generasi yang buruk, mereka malah menjadi boomerang yang positif. Mengapa demikian? Dengan adanya generasi milenial yang gila akan wifi menjadi salah satu agen promosi. Mereka tidak sadar akan hal itu, misalnya  datang ke tempat yang baru dan instagramable lalu ambil gaway cepret, cepret, dan cepret, unggah di status WhatsApp, Instagram, Path dan lain lain. Nah, dari situlah mereka secara tidak langsung menjadi agen promosi tempat wisata di daerahnya sendiri bahkan di suatu tempat lain yang belum terjamah oleh banyak kalangan.

Pada sebuah kegiatan yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berjudul Dialog Wisata Tourism Olympiad Festival Indonesia 2018 yang berlangsung di Gesibu Blambangan. TOFI (Tourism Olympiad Festival Indonesia) atau forum olimpiade pariwisata berlangsung sejak Senin (29/10) hingga Rabu (31/10). Forum itu mengusung tema “Masa Depan Pariwisata bagi Generasi Milenial” dan tagline ‘Menuju Masa Depan Pariwisata yang Bertanggung jawab dan Berkelanjutan’. Dalam kegiatan tersebut yang dihadiri oleh Bupati Abdullah Azwar Annas juga menyampaikan bahwa pihaknya menyediakan 1500 titik wifi gratis yang dipasang diseluruh kota banyuwangi, dan sebuah taman masih dalam tahap pembuatan oleh arsitek yang nantinya taman tersebut diciptakan dengan kondisi yang nyaman dan akan diberi titik sumber wifi sehingga para pemuda pemudi dapat menggunkan wifi tersebut dengan nyaman. Nama taman tersebut yaitu Taman Bahagia.

Beliau menyadari bahwa kemajuan bidang pariwisata juga didukung oleh generasi-generasi milenial yang suka bermain sosial media untuk mengeksplor wisata yang ada di Banyuwangi. Mereka harus dimanfaatkan dan difasilitasi secara baik. Unggahan kaum muda di sosial media menjadi hal yang menarik dan dapat dilihat oleh seluruh masyarakat indonesia bahkan luar negeri. Seseorang yang ingin datang ke suatu tempat wisata dapat mencarinya dengan hastag tempat tersebut. Generasi milenial tak hanyak mengupload file mentah, mereka akan memperindah gambar tersebut menjadi lebih menarik sehingga orang yang melihatnya menjadi menarik.

Ketersediaan wifi gratis tak sedikit juga memiliki dampak yang buruk bagi anak-anak usia dibawah 17 tahun. Tak jarang meihat anak kecil kira-kira sedang duduk dibangku sekolah dasar mereka menggunakan fasilitas wifi gratis yang disediakan di tempat umum seperti rumah sakit, kampus dan lain lain untuk bermain game online. Hal ini dapat menimbulkan dampak yang kurang baik kepada sikap sosial anak-anak. Mereka cenderung lebih suka memaikan gawainya daripada bermain bersama dan bersosialisasi langsung dalam lingkungannya. Jika hal ini dilakukan terus menerus dan tidak ada upaya pengendalian dan pengawasan dari orang tua maka generasi masa depan akan rusak dalam artian mereka akan bergantung dengan gawainya dan mendewakan gawai tersebut.

Lalu bagaimana sikap kita yang harus kita terapkan? Apakah muda mudi diluar sana memliki pemikiran yang sama? Mari gunakan wifi secara bijak! Bukan hanya pandai menggunakan namun juga tebar kebaikan, ciptakan sebuah inovasi baru yang memberikan dampak positif bagi pemerintahan dan orang sekitar.

Berita Terkait

Aulia Azizah MS

Aulia Azizah MS

Mahasiswa Akuakultur PSDKU Universitas Airlangga Banyuwangi