Mahasiswa Ksatria Maritime Project Menikmati Keindahan Pulau Noko di Sela Pengabdian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Keseruan panitia menikmati keindahan pantai Pulau Noko di sore hari. (Foto: Pandu Wibisono)

UNAIR NEWS – Di sela-sela pelaksanaan pengabdian masyarakat, panitia Ksatria Maritim Project (KMP) UNAIR berkesempatan untuk melihat langsung keindahan Pulau Noko yang letaknya di sebelah timur Pulau Bawean.

Bentuk yang memanjang pipih disertai dengan tanaman cemara dan hamparan pasir putih membuat siapa saja akan terpesona dengan tempat itu.

Bagaimana tidak. Pantai yang tak berpenghuni itu seolah menampakkan wujud bergandengan dengan pulau Gili di sebelahnya, walau sebenarnya terpisahkan oleh air laut di tengahnya.

Air yang begitu tenang dengan suara gemercik ombak yang berkecipak lembut di perahu, pantulan cahaya matahari yang menembus dasar karang, dengan gerombolan ikan yang mencari makan di sekitar karang. Seolah memberitahu jika lingkungan sekitar pulau itu masih terjaga dengan baik.

Ketika sampai di tempat, Panitia langsung terjun ke pantai, berenang dan berlarian mengitari pantai yang sepi dari keramaian pengunjung.

Di sela-sela aktivitas, panitia bertemu dengan rombongan keluarga pulau Gili yang bekerja di Singapura dan kebetulan sedang berlibur di sana. Panitia di beri degan (kelapa muda) segar yang ditaburi parutan gula aren, kemudian di beri camilan onchok-onchok yaitu nugget ikan tongkol khas dari sana.

Salah satu panitia, Pandu Wibisono mengaku menemukan surga tersembunyi yang mungkin tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Dengan membawa drone miliknya, diperlihatkan pantai Noko dari ketinggian. Dan nampak karang-karang yang bergugusan di temani air laut Jawa yang berwarna jernih.

“Sumpah ini ngak bisa dibeli dimanapun, ini indah banget, kalian harus kesini guys” ucapnya ketika mengendalikan Drone dari atas kapal nelayan.

Namun sungguh disayangkan, keindahan Pulau Noko yang eksotis itu masih belum banyak diketahui banyak orang. Padahal, spot-spot snorkeling dan instagramable banyak bertebaran di sana.

Harapan dari panitia, supaya mahasiswa UNAIR yang sedang penat dengan tugas kuliah dan hidup di hiruk-pikuk perkotaan di sarankan untuk datang berlibur, menikmati keindahan Pulau Noko yang indah dan sepi dari keramaian.

Sebelumnya, sebanyak 13 mahasiswa telah melakukan pengabdian mealui kegiatan Ksatria Maritim Project (KMP) di Pulau Gili Noko Kabupaten Gresik pada 10-16 November 2018.

Terdapat tiga program pengabdian utama. Pertama, sosialisasi Cikur (ciri-ciri keaslian uang rupiah). Kedua, Dermaga Baca. Panitia mendirikan rumah baca di SDN Sidogentung Batu 4, yang didalamnya berisi buku, peta, papan tulis, dan alat tulis menulis. Dan ketiga, pemasangan panel surya yang dipasang di SD untuk penerangan rumah baca dan jalan sekitar. (*)

Penulis : Fariz Ilham Rosyidi

Editor    : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).