Belajar Berbuat Baik Tanpa Pamrih

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Cover Revive Your Heart

Resensi Buku

Judul              : Revive Your Heart
Penulis          : Nouman Ali Khan
Penerjemah : Rini Nurul Badariah
Penerbit        : Mizania
Cetakan         : September 2018
ISBN               : 978-602-418-175-8

 

Belajar Berbuat Baik Tanpa Pamrih

Ada banyak cara untuk meraih ketenangan batin. Salah satunya, dengan membaca, memahami, dan mengamalkan kitab suci. Sebab, dalam kalam-kalam Tuhan, terdapat mutiara-mutiara hikmah yang nilainya tak terhingga. Sehingga, sanggup memberikan petunjuk yang berarti dalam kehidupan di dunia, bahkan hingga di kemudian hari.

Buku Revive Your Heart karangan Nopuman Ali Khan ini membahas tentang poin-poin yang ada di Al Quran, yang bila diresapi dan diamalkan, bakal memberikan manusia kebahagian. Tentu, ada poin-poin lain yang jauh lebih banyak jumlahnya di kitab suci ini. Apa yang disampaikan Ali Khan ini, sekadar sekelumitnya.

Ali Khan, misalnya, menjelaskan tentang pentingnya berdoa (halaman 3). Sehingga, apapun kejadian yang menimpa seseorang, dia mesti selalu menyampaikan doa-doa tentang kebaikan, tanpa berputus asa. Jangan pernah terbersit kalau Tuhan tidak mengabulkan doa yang diutarakan manusia. Sebab, Tuhan selalu punya cara untuk memberikan solusi pada makhluknya.

Berlatihlah untuk tulus dan berprasangka baik pada Tuhan dalam berdoa. Bahkan, dalam menjalankan semua ibadah, termasuk tatkala berbuat kebajikan, pastikan untuk berlaku tanpa pamrih.

Pada bagian lain, Ali Khan berbicara soal hubungan manusia dengan manusia lainnya. Berhubungan baik, tidak berarti terkoneksi secara mutlak tanpa silang pendapat. Kritik pun, sejatinya, adalah hal yang lumrah dalam hubungan antar manusia. Namun tentu saja, kritik yang disajikan mesti bermartabat dan tidak menyinggung orang yang sedang diberi masukan itu (halaman 31). Di sinilah, seorang pengkritik diuji kepiawaiannya menggunakan kata-kata. Dalam berhubungan dengan orang lain itu, dibutuhkan pula sikap tidak berprasangka buruk (halaman 43). Sebab, dalamnya laut bisa diduga, sementara dalamnya hati tak akan ada yang tahu.

Di bagian akhir dari buku ini, dijelaskan tentang orientasi yang paling baik dalam menjalani kehidupan. Yakni, berorientasi pada akhirat (halaman 125). Dengan cara ini, manusia akan tidak pelit pada sesama. Kalau sudah tidak kikir, rejekinya pun akan bertambah dari jalan yang tak disangka-sangka. Rejeki yang baik itu bisa menjadi bekal dalam kehidupan akhirat.

Hidup di dunia ini singkat. Oleh sebab itu, ingatlah selalu kehidupan hakiki setelah kematian (halaman 151). Di sanalah tempat menuai panen yang sebenarnya, atas “tanaman-tanaman” yang sudah ditumbuhkan di alam fana sekarang ini.

Buku ini disajikan dengan bahasa yang ringan. Sehingga, dapat dijadikan teman di mana pun jua, dan dalam keadaan apapun jua, khususnya bila ada kelonggaran waktu di sela-sela kesibukan. Desain tata letak konten halaman dalamnya menarik dan enak dipandang. Kombinasi teks warna hitam dan hijau, yang membuat halaman demi halaman tidak monoton. (Rio F. Rachman)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).