Bahas Pengendalian Bencana Bersama Kemenkes RI

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Anna Kurniati menyampaikan materi dalam seminar nasional yang berlangsung di Aula Minak Jinggo, Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Minggu (11/11). (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Program studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) PSDKU UNAIR di Banyuwangi menyelenggarakan seminar nasional mengenai pengendalian bencana di Indonesia. Acara tersebut  berlokasi di Aula Minak Jinggo Lantai 2 Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Minggu (11/11).

Seminar nasional tersebut mengusung  tema ‘Living on the ring of fire, are you ready?’. Hadir kali itu, Anna Kurniati, S.KM., MA., Ph.D dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Tema ini menarik. Relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Hampir semua bencana ada di Indonesia. Mulai dari tsunami, gempa, likuifaksi, banjir, bahkan kecelakaan pesawat ini yang baru, telah menjadikan kekhawatiran sendiri warga Indonesia saat ini,” ujar Anna.

Dalam kesempatan itu hadir pula pembicara lain yaitu Dr. Atik Choirul Hidayah, dr., M.Kes selaku ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, Fajar Susana, S.H selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (APBD) Kabupaten Banyuwangi, serta Dr. M. Zainal Fatah, Drs., M.S., M.Kes selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat PSDKU UNAIR Banyuwangi.

Acara dibuka oleh A. A. Gde Satya Utama, S.E., M.Ak., S.Ak, sekretaris koordinator PSDKU UNAIR di Banyuwangi melalui pemukulan gong. Kemudian, acara dilanjut dengan penampilan Tari Gandrung Marsan yang dibawakan oleh mahasiswa.

Pertanyaan menarik muncul dari salah satu tamu undangan, yaitu Somadi, guru SDN Model Banyuwangi yang membahas mengenai bencana konflik sosial.

“Miris sekali pagi ini. Di Surabaya ada 3 korban. Ada yang jatuh dan ada yang luka-luka. Ini di bidang seni (mengacu pada kecelakaan pada event Surabaya Membaya, Red). Lain lagi di bidang olahraga. Beberapa waktu lalu ada kejadian meninggal akibat perselisihan antar supporter. Apakah ini termasuk bencana?,” papar Somadi.

Anna pun menanggapi. Jika berbicara mengenai bencana, ucapnya, terkadang terjadi akibat ketidaktahuan.

“Kalau masalah pelatihan nanti urusannya sama BPBD. Kalau soal menghadapi langsung, nah ini kan individu. Jadi pengetahuan mengenai bencana itu perlu,” papar Anna.

“Kemarin waktu kejadian itu BPBD nggak turun, kenapa? Karena dapat dikatakan suatu bencana apabila menimbulkan banyak korban jiwa. Konfilik sosial Perang Sampit, misalnya. Nah ini BPBD baru turun,” tambah Anna.

Acara tersebut dihadiri  100 mahasiswa kesehatan masyarakat dan sejumlah tamu undangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda), Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. (*)

Penulis : Siti Mufaidah

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).