Rektor Berikan Penghargaan ke Empat Alumni Berprestasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DARI kiri, Ketua MWA UNAIR Prof. Hatta Ali; Ketua KPU Arief Budiman S.S., S.IP., MBA.; Lusia Efriani Kiroyan, S.S.; Prigi Arisandi, S.Si., M.Si.; Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CMA; KETUA Senat Akademik UNAIR Prof. Joewono Soeroso. (Foto: Bambang Bes)
DARI kiri, Ketua MWA UNAIR Prof. Hatta Ali; Ketua KPU Arief Budiman S.S., S.IP., MBA.; Lusia Efriani Kiroyan, S.S.; Prigi Arisandi, S.Si., M.Si.; Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., Mt., Ak., CMA; KETUA Senat Akademik UNAIR Prof. Joewono Soeroso. (Foto: Bambang Bes)

UNAIR NEWS – Bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Ke-64 Universitas Airlangga, Rektor Prof Moh Nasih memberikan penghargaan kepada empat alumni berprestasi dan tiga mitra strategis luar negeri. Keempat alumni, sesuai dengan bidang keilmunya, menjadi lulusan kebanggaan yang memberikan manfaat untuk masyarakat.

Mereka berprestasi bukan hanya dalam lingkup nasional, tapi juga internasional. Empat alumni itu adalah Arief Budiman S.S., S.IP., MBA.; Prigi Arisandi, S.Si., M.Si.; Lusia Efriani Kiroyan, S.S.; dan Dr. Desra Percaya. Berikut sedkit profil empat penerima nomiasni tersebut:

  1. Arief Budiman S.S., S.IP., MBA.

Arief Budiman menjadi orator sidang terbuka universitas Dies Natalis ke-64 Universitas Airlangga pada Sabtu (10/11). Dia adalah alumnus UNAIR yang kini menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia.

Karirnya di bidang pemerintahan dimulai ketika Arief didapuk menjadi anggota KPU Jawa Timur pengganti antar waktu pada 2004–2008 dan berlanjut pada periode berikutnya 2008–2013. Setelah menjadi anggota komisioner periode 2012–2017, pada periode berikutnya, Arif berhasil meniti puncak karirnya di KPU RI. Dia terpilih menjadi ketua KPU RI periode 2017–2022.

Arief merupakan lulusan Program Studi (Prodi) S-1 Ilmu Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga. Semasa kuliah, dia pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa prodi ilmu HI.

Pengalaman berorganisasinya dulu memberikan pengetahuan dan pengalaman yang tidak diajarkan di dalam kelas. Misalnya, cara bergaul, berkomunikasi, membangun tim kerja, dan mengatasi hal-hal dengan cara yang positif dan konstruktif.

 

  1. Prigi Arisandi, S.Si., M.Si.

Prigi Arisandi menjadi alumni inspiratif dan aktivis lingkungan. Prigi adalah alumnus UNAIR dari Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR.

Dia menjadi aktivis lingkungan yang kerap diberi julukan River Defender atau Pembela Sungai. Kekhawatirannya terhadap kondisi sungai di Surabaya yang tidak layak konsumsi menjadi alasan utama untuk terjun sebagai aktivis di bidang tersebut.

Melalui Ecoton, Prigi bekerja keras untuk menyelamatkan sungai di Surabaya dari pencemaran. Dia juga tercatat aktif menggerakkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem air di lingkungan demi masa depan yang lebih sehat dan baik.

 

  1. Lusia Efriani Kiroyan, S.S.

Lusia Efriani Kiroyan menjadi Alumni Inspiratif – Aktivis pemberdayaan perempuan. Dia adalah alumnus Universitas Airlangga jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Lusia adalah pendiri Rumah Belajar Cinderella From Indonesia Center.

Rumah Belajar itu, dia dedikasikan sebagai pusat pembelajaran bagi anak-anak dan orang tua tunggal yang kurang mampu. Yang kemudian, Lusia sebut dengan Istana Bagi yang Membutuhkan.

Dia memberikan keterampilan wirausaha bagi para orang tua tunggal dan pendidikan bahasa Inggris bagi anak-anak kurang mampu tanpa dipungut biaya apapun. Lusia yang merupakan aktivis pemberdayaan anak dan perempuan, selama tiga tahun ini juga aktif dalam pemberdayaan ibu dari anak-anak jalanan dan penderita HIV. Dia juga mengadakan sebuah proyek pemberdayaan wanita warga binaan pemasyarakatan yang dirinya sebut dengan Batik Girl Project.

 

  1. Dr. Desra Percaya

Dr. Desra menjadi mitra dalam negeri Universitas Airlangga. Dia membukakan jalan untuk menjalin kerja sama dengan benua Afrika dengan membangun pusat kajian Afrika di UNAIR. Pusat kajian Afrika itu nantinya mendukung peneliti UNAIR untuk melakukan joint research dengan peneliti di Afrika, meningkatkan jumlah academic peerlist dan international staff sebagai adjunct professor, dan membuka pasar untuk produk hasil diseminasi penelitian Universitas Airlangga.

Alumnus FISIP tersebut juga mengizinkan dan mendukung penuh staf yang berada di Kementerian Luar Negeri untuk menjadi staf pengajar di Universitas Airlangga sebagai Dosen luar biasa tanpa menuntut biaya apapun.

Rektor mengucapkan selamat atas penghargaan yang diberikan kepada keempat alumni. Rektor juga memberikan semangat dan motivasi kepada mahasiswa yang datang untuk melanjutkan langkah para alumni mengharumkan nama almamater.

”Selamat kepada para alumni. Semoga penghargaan ini mampu menginspirasi mahasiswa,” ucap rektor. (*)

 

Penulis: Binti Q. Masrurih

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).