Pascasarjana UNAIR Datangkan Adjunct Professor dari Belanda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Sascha ketika memberikan kuliah kepada mahasiswa pasca sarjana program studi ilmu forensik. (Foto: Galuh Mega Kurnia)
Dr. Sascha ketika memberikan kuliah kepada mahasiswa pasca sarjana program studi ilmu forensik. (Foto: Galuh Mega Kurnia)

UNAIR NEWS – Dalam rangka meningkatkan publikasi dan kompetensi, Universitas Airlangga mengadakan program adjunct professor. Pada tahun ini, Pascasarjana UNAIR mendatangkan Dr.Sascha Hardt, LL.M dari Maastricht University, Belanda.

Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.Kes, wakil direktur 1 Pascasarjaan UNAIR menjelaskan bahwa adjunct professor merupakan salah satu program UNAIR untuk meningkatkan publikasi dan kompetensi mahasiswa. Yakni, dengan menghadirkan dosen dari luar negeri untuk mengajar selama satu tahun di UNAIR. Selama setahun ini, Dr. Sascha akan memberikan materi terkait metodologi penelitian dan hukum kepada mahasiswa.

”Selama berada di sini, paling tidak Dr. Sascha mengajar tiga sks dan membuat publikasi terindeks scopus untuk UNAIR,” ungkapnya.

Prof. Anwar berharap, mahasiswa UNAIR, terutama pascasarjana, dapat memanfaatkan betul keahilan adjunct professor masing-masing tersebut. Mulai bimbingan cara menulis, submit, hingga dapat diterbikan di jurnal internasional terindeks Scopus.

Pada Selasa (6/11), kuliah umum bersama Dr. Sascha dilaksanakan di Ruang 105, gedung Pasca Sarjana UNAIR. Kuliah tersebut diikuti oleh mahasiswa pascasarjana program studi ilmu forensik. Topik yang dibahas adalah terkait metodologi penelitian. Research Methods: Setting up a Feasible Research Project.

Dr. Sascha menjelaskan, untuk membuat penelitian yang baik, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah rumusan masalah. Menurut dia, rumusan masalah yang baik adalah yang memperjelas hal yang ingin dicapai dalam penelitian. Selain itu, rumusan masalah harus ringkas, padat, tapi jelas.

”Pikirkan bahwa rumusan masalah itu harus terjawab dalam waktu dan ruang yang sebelumnya sudah kamu sediakan,” sebutnya.

Selain itu, menurut Dr. Sascha, metodologi penelitian yang baik bergantung pada tipe rumusan masalah yang digunakan. Setidaknya, terdapat tiga tipe rumusan masalah, yaitu descriptive, explanatory, dan evaluative atau normative. Selain itu, mahasiswa harus memperhatikan sumber dan tata bahasa. (*)

 

Penulis: Galuh Mega Kurnia

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).