Simposium International ISOPH Bahas Peranan Penting Kesehatan Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dekan FKM UNAIR Tri Martiana memberikan cindera mata kepada Dirjen Sumber Daya IPTEK dan Dikti Prof. dr. Ali Ghufron Mukti usai simposium internasional di Hotel Wyndham, Surabaya, Rabu (31/10). (Dok. Panitia)

UNAIR NEWS – Untuk memenuhi tantangan global, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan. Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga kembali mengadakan Simposium Internasional tentang Kesehatan Masyarakat sebagai wadah pertemuan ilmiah para akademisi, praktisi, dan pemerhati kesehatan masyarakat untuk saling bertukar ilmu dan pengetahuan terbaru tentang kesehatan masyarakat.

The 3rd International Symposium of Public Health (ISOPH) yang dilaksanakan di Hotel Wyndham Surabaya, tanggal 31 Oktober dan 1 November 2018, juga diharapkan bisa meningkatkan jumlah publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa Universitas Airlangga.

Ketua panitia Purwaningsih, S.Kp., M.Kes. dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat UNAIR memprioritaskan keunggulan riset.

“Prioritas dari program studi Doktor Kesehatan Masyarakat UNAIR adalah riset yang unggul. Kami meningkatkan aktivitas riset kami untuk bisa di implementasikan dalam pelayanan kesehatan masyarakat,” kata Purwaningsih.

Rektor UNAIR yang diwakili oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Inovasi, Prof. Dr. Hery Purnobasuki, Drs., M.Si., Ph.D menyatakan bahwa simposium tersebut merupakan kontribusi dari UNAIR untuk mengembangkan kebijakan dan undang-undang kesehatan yang lebih baik. Serta, menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas pembangunan.

“Hal ini merupakan kontribusi kami untuk mengembangkan kebijakan dan undang-undang kesehatan yang lebih baik, dan menjadikan kesehatan sebagai prioritas,” kata Prof. Hery.

Simposium internasional FKM UNAIR ini dihadiri oleh 339 peserta dan menerima 291 artikel ilmiah. Dari sejumlah artikel ilmiah tersebut, 32 artikel di antaranya telah diterima di jurnal ilmiah terindeks Scopus.

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia, Prof. Ali Gufron Mukti, dr., M.Sc., Ph.D, yang hadir mewakili Menristek-Dikti menyampaikan, pemerintah harus memerhatikan tiga sektor penting untuk bisa menunjukkan kinerja dan membuktikan bahwa pemerintah hadir di masyarakat.

“Setiap pemerintah, tidak hanya pemerintah Indonesia, harus memperhatikan tiga sektor penting. Pertama, kesehatan. Kedua, pendidikan. Dan yang ketiga, sektor ekonomi. Jika pemerintah bisa membuat program kerja yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, hal itu akan menunjukkan bahwa pemerintah hadir di masyarakat,” ucap Prof. Ali Gufron Mukti.

Prof. Ali juga menegaskan upaya yang dilaksanakan oleh Kemenristek-Dikti untuk memberdayakan para peneliti, dosen, dan guru besar untuk bekerjasama dengan praktisi di sektor industri. Sehingga, riset dan inovasi mereka bisa berguna sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Simposium internasional ini mengundang pembicara dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya Prof. Ali Gufron Mukti, dr., M.Sc., Ph.D, Febi Dwirahmadi, S.KM., M.ScPH., Ph.D., dan juga Supawadee Thaewpia, RN., Ph.D dari Boromarajonani College of Nursing, Khon Kaen, Thailand. (*)

Penulis: Andi Pramono

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).