3 Mahasiswa FEB Full Scholarship Erasmus+ di Universitas Çukorova

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
TIGA mahasiswa Universitas Airlangga mempresentasikan kampus dan negara asalnya dalam kegiatan pengenalan kampus di Universias Cukorova, Turki. (Foto: Istimewa)
TIGA mahasiswa Universitas Airlangga mempresentasikan kampus dan negara asalnya dalam kegiatan pengenalan kampus di Universias Cukorova, Turki. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Sebanyak tiga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga  mendapatkan Full Scholarship Erasmus + dari European Union. Mereka adalah Kemaluddin Ramadhan Prasetyo dari program studi (prodi) ekonomi pembangunan beserta Fahmi Anas Habibie dan Sherrindra Avedta dari prodi ekonomi Islam. Berangkat pada awal September (9/9) untuk menjalani perkuliahan selama satu semester di Universitas Cukorova, Turki.

Sekarang (31/10) mereka akan segera menghadapi Middle Exam UTS di perkuliahan. Selama satu semester di sana, ketiganya mengambil enam mata kuliah.

Mata kuliah yang diambil tetap se-linier dengan jurusan merea. Misalnya, finance, foreign trade, entrepreneur economy, macroeconomics, principle of marketing, dan economy policy. Tiga mahasiswa itu mengakui karena begitu asyik dalam perkuliahan, mereka belum sempat ke mana-mana selama berada di Kota Adana, Turki.

”Cuman dulu pergi ke Kota Tarsus saat ospek. Rencananya mau ke Instanbul, Ankara, dan Kapadokia,” ungkap Kemal.

Meskipun belum sempat ke mana-mana. Mereka telah melakukan berbagai kegiatan di sana. Selain mengikuti ospek pengenalan kampus dan mahasiswa baru, ketiganya mempresentasikan negara dan universitas asalnya. Semua mahasiswa penerima beasiswa tersebut, 21 orang, berasal dari benua Asia dan Eropa. Ada dari Kirgizstan, Jerman, Albana, Kosovo, dan Bosnia promosi tentang darimana mereka berasal.

”Ada juga Internasional Food Day. Kita semua memasak makanan khas masing-masing negara. Punya kami, masakan Indonesia, paling cepet habis,” ungkap Kemal.

Mereka menyajikan menu andalan Indonesia seperti rendang, gudeg, lapis legit, nasi goring, dan pisang goreng. Karena sangat antusiasnya, ketiganya baru sadar kalau hanya mereka yang memakai kostum di Internasional Food Day.

”Kami menggunakan kostum saman dan Sunda, sedangkan Sherrindra memakai adat Jawa dengan ikat kepala Bali di kepala,” ucap Kemal.

Kesulitan juga sempat mereka rasakan ketika awal sampai di Kota Adana. Ternyata di sana anjing dominan dan ada di mana-mana, seperti kucing yang berkeliaran di Indonesia. Terlebih lagi, mereka juga pernah dikejar anjing karena kaget dibuntuti seekor anjing di belakangnya.

”Tak hanya itu, masjid di Kota Adana juga hanya ada di City Center. Jadi, kami harus berjalan jauh untuk beribadah di sana,” tuturnya.

Kemal menuturkan, sampai saat ini, sudah sangat banyak pelajaran dari pengalaman yang bisa mereka ambil. Kemampuan beradaptasi, bahasa baru, leadership, dan berbaur dengan orang internasional itu menjadi deretan pengalaman yang mereka dapatkan di sana.

”Kalau bisa dirangkum, pengalaman selama di sini itu once lifetime experience, ungkap Kemal kala diwawancarai. (*)

 

Penulis: Hilmi Putra Pradana

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).