Kenalkan Hypnobirthing, Kebidanan UNAIR Adakan ESTRADIOL 2018

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
dr. Baksono Winardi, Sp. OG (K), koordinator program studi kebidanan, ketika membuka ESTRADIOL 2018. (Foto: Istimewa)
dr. Baksono Winardi, Sp. OG (K), koordinator program studi kebidanan, ketika membuka ESTRADIOL 2018. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Kenalkan cara persalinan tanpa rasa sakit, mahasiswa jurusan kebidanan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga mengadakan ESTRADIOL, yaitu seminar dan diskusi bertajuk Be Gentle For Your Future Generation. Dilaksanakan pada Minggu kedua Oktober (14/10), acara itu mengenalkan Hypnobirthing, salah satu gentle birth. Yakni, serangkaian proses persalinan untuk mencapai persalinan tenang, lembut, dengan memanfaatkan seluruh unsur alami dalam tubuh manusia.

dr. Baksono Winardi, Sp. OG (K), koordinator program studi kebidanan, membuka seminar dan diskusi yang turut menghadirkan dua pembicara sekaligus. Kedua pembicara ialah Lanny Kuswandi, CHt, Cl, seorang bidan, trainer, dan founder hypnobirthing Indonesia, beserta Fonda Kuswani, konselor Laktasi, trainer hypnobirthing, dan hypnobreastfeeding & Hypnoparenting.

Seminar yang diketuai oleh Rara Yumna Elfrida tersebut diawali dengan penjabaran pandangan hypnobirthing di Indonesia saat ini. Lanny menerangkan, semakin hari ibu hamil beserta pasangannya kian teredukasi dan ingin tahu bagaimana cara persalinan yang nyaman dan aman.

”Banyak ibu hamil yang ingin belajar. Sebab, era digital ini, hampir semua klien yang telah melakukan hypnobirthing berbagi apa yang dialaminya. Berbagi ceritanya melalui sosial media. Karena itu, juga kelas saya selalu penuh,” tambah Lenny.

Bukan hanya sekadar memberikan materi tentang hypnobirthing dan pengaruh kesehatan psikis ibu terhadap persalinan dengan menggunakan teknik ini, diserangkain acara itu, juga ada workshop secara langsung penerapan hypnobirthing untuk semua peserta ESTRADIOL. Peserta dapat merasakan secara langsung bagaimana kedua pemateri melakukan teknik tersebut.

Lanny menjelaskan, belajar hypnobirthing harus bisa rileks. Salah satu tekniknya itu distract your self, atau pindahkan fokus. Jadi, akan ada beberapa teknik yang akan dipraktikkan.

”Nanti kita akan merelaksasi ibu Liva dan ibu-ibu semua yang ada di sana. Sepatu silahkan untuk dilepas juga agar rileks,” tutur Lanny.

Bagaimanapun caranya, teknik persalinan dan kondisi psikis ibu sangat memengaruhi kualitas perkembangan bayi sebelum, saat, dan ketika persalinan. Prima Ardiansyah Surya, ketua BEM FK, menuturkan bahwa kalau otak manusia berkembang 80 persen di seribu hari pertama kehidupan atau 2 tahun, 25 persen selanjutnya sampai usia 6 tahun, dan 5 persen sisanya berkembang sampai sekarang.

”Saat hadir di acara ini, saat teringat perkuliahan pediatri dulu. Karena pentingnya teknik persalinan dan psikis ibu dengan adanya dua materi ini, kita bisa mempersiapkan generasi mendatang agar lebih baik dari kami semua,” tambah Prima. (*)

 

Penulis: Hilmi Putra Pradana

Editor: Feri Fenoria

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).