Warek III UNAIR Paparkan Tanggung Jawab Sosial Universitas di Taiwan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Prof Moch Amin Alamsjah (empat dari kiri) bersama delegasi perguruan tinggi 8 negara dalam acara The 2nd Port-City Universities Summit di National Taiwan Ocean University, Taiwan. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan dan forum berskala internasional. Berbagai keikutsertaan itu tak lain adalah untuk bersaing sekaligus bertukar pikiran dengan jajaran perguruan tinggi tingkat dunia. Seperti kontribusi yang dilakukan oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof Moch Amin Alamsjah, Ph.D.

Wakil rektor bidang kerjasama akademik, pengabdian masyarakat, penelitian, dan publikasi itu berpartisipasi dalam acara The 2nd Port-City Universities Summit (PUS) di National Taiwan Ocean University, Taiwan, 10-12 Oktober 2018. Forum itu dihadiri oleh 22 perguruan tinggi dari 8 negara, meliputi Taiwan, Thailand, Jepang, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Philipina.

“Di forum itu saya presentasi terkait university social responsibility,” ujar Prof Amin dari National Taiwan Ocean University, Taiwan.

Selain tema tanggung jawab sosial universitas, tema lain yang menjadi bahan pembicaraan pimpinan dari 21 perguruan tinggi itu meliputi strategi universitas menghadapi tantangan reformasi port city, pendidikan dan pengembangan akademik, kolaborasi industri dan universitas, dan sistem transportasi pintar dan logistik.

Dikatakan Prof Amin, forum ini menjadi peluang bagus bagi UNAIR untuk lebih dikenal di kancah internasional. Terlebih, topiknya adalah Port-city Universities Summit, dimana Surabaya masuk dalam kategori port city.

“Kelima tema yang didiskusikan menjadikan konferensi ini sangat berguna bagi pengembangan dan peningkatan kerjasama dalam bentuk real project. Berguna baik untuk student, staff, dan universitas,” terang Prof Amin.

Prof Amin mengatakan, UNAIR akan mengundang seluruh partner untuk hadir dalam pembentukan ‘World University Association For Community Development’, pertengahan Desember 2018 nanti. Ia akan memberikan speech tentang konsep dan impact menjadi member dari asosiasi tersebut.

“Asosiasi itu akan bergerak dalam bentuk akumulasi student dan staff exchange seperti summer program yang diselenggarakan oleh seluruh member asosiasi dengan topik project yang berbeda. Tempat, waktu, dan peserta bisa berbeda tiap tahun serta bergiliran pada setiap member,” papar guru besar bidang biologi kelautan Fakultas Perikanan dan Kelauan (FPK) UNAIR.

Wakil Rektor III UNAIR Prof Moch Amin Alamsjah, Ph.D. (kiri) memberikan cindera mata kepada President National Taiwan Ocean University Prof. Ching-Fong Chang, Ph.D. dalam acara The 2nd Port-City Universities Summit. (Dok. Pribadi)

Topik project dalam asosiasi itu beragam, mulai bidang kesehatan, life science, hingga social science yang akan dilaksanakan bersama dengan komunitas untuk saling belajar. Hal ini juga bagian dari sistem pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill.

“Sehingga ada transfer teknologi ke komunitas masyarakat dan ada proses pembelajaran ke student,” tambahnya.

Teknis di lapangan, program itu akan berjalan seperti KKN internasional yang diselenggarakan oleh semua member asosiasi. Bila member asosiasi ada 100 dengan wakil student 10 orang, maka, lanjut Prof Amin, pada saat program dilaksanakan kampus akan dapat inbound sebanyak 1.000 mahasiswa.

Melalui program ini, tentu, UNAIR akan banyak dikunjungi dan dikenal oleh perguruan tinggi lintas negara. Program ini juga akan berdampak bagi UNAIR menuju kampus kelas dunia atau world class university.

Forum PUS akan ditutup pada Jumat (12/10) dengan agenda cruise trip ke Keelung Port Juming Museum dan Yehliu Geopark. Tahun 2019 mendatang, agenda PUS akan diselenggarakan di Abu Dhabi atau di Kanagawa University, Jepang. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Editor: Suko Widodo

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).