Garap Paper di Daerah Pelosok, Mahasiswa UNAIR Ikuti Konferensi Internasional di Bangkok

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Konferensi
Tiga Srikandi Airlangga usai melakukan konferensi di Bangkok Thailand. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tiga mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga mengikuti konferensi internasional yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal  2 Oktober 2018 lalu. Ketiga mahasiswa itu adalah Samara Rahma Dania, Nimas Ayu Mashuri,  dan Dwi Ratnasari.  Thailand menjadi negara tujuan mereka karena Thailand adalah negara Asia yang sudah mencapai Universal Health Coverage sebesar 99% sehingga patut untuk dicontoh.

Konferensi yang menjadi ajang bertemunya akademisi dari berbagai negara itu diadakan oleh The College of Public Health Sciences, Chulalongkorn University. Konferensi yang diadakan tiap setahun sekali itu diikuti oleh berbagai negara di dunia, seperti Jepang, Bangladesh, Nepal, Singapura, hingga China.

Menjadi mahasiswa semester 7 dengan berbagai deadline akademik tidak menyurutkan langkah mereka untuk berkarya di tingkat internasional. Mereka mempresentasikan paper dengan judul Description of Relation Between Physical Activity and Diabetes Mellitus Among Productive Age in Welcoming 5.0 Era in Indonesia. Uniknya,  mereka dapat menyelesaikan paper dalam keadaan susah sinyal saat praktik Kerja Lapangan (PKL)  di sebuah daerah pelosok di Bojonegoro.

“Awalnya,  saat PKL di Bojonegoro saya mendapat info tentang konferensi ini dari Samara.  Untuk mengejar deadline paper, tentunya diperlukan akses internet. Karena sinyal cukup susah di daerah tsb,  akhirnya kami mencari tempat ber-wifi  dengan meminjam sepeda motor teman,” ujar Nimas.

Mereka mengaku harus berjuang mencari sinyal internet dengan minum di sebuah cafe di kecamatan sebelah. Perjalanan ditempuh selama sekitar 30 menit dengan menyisiri sawah yang jika malam hari tiba tidak ada penerangan disana. Jalan desa yang bergelombang dan tak jarang ditemui kerusakan menambah rintangan perjuangan mencari sinyal.

“Saya bahkan sempat berboncengan bertiga dengan Samara & Nimas ke cafe tsb karena sepeda motor milik kelompok PKL saya sedang dipakai semua. Meskipun agak berbahaya karena jalan disana kurang layak, alhamdulillah kami selamat,” ujar Ratna sambil tertawa.

Samara mengaku ini kali ketiganya mengikuti ajang konferensi internasional setelah sempat  presentasi di Malaysia dan Korea Selatan. “Setiap negara memiliki keunikan tersendiri. Meskipun disana kami susah mencari makanan halal,  tetapi saya senang dengan Bangkok. Penduduknya ramah sekali. Meskipun terkadang mereka tidak mampu berbahasa Inggris,  menggunakan bahasa isyarat pun tetap menyenangkan,” ujar Samara sambil tersenyum.

Sementara Nimas dan Ratna mengatakan bahwa ini kali pertama mengikuti konferensi internasional. “Bagian pengalaman yang sangat menarik karena bisa presentasi di depan profesor, asisten profesor, mahasiswa S-2 & S-3 dari berbagai universitas di seluruh belahan dunia. Hanya segelintir saja yang masih undergraduate, diantaranya kami. Usia kami yang masih muda tak jarang membuat kaget orang-orang yang berkenalan,” ungkap Ratna.

Meskipun hanya bertiga dan perempuan semua, mereka mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. Selain berbagi pengalaman dengan akademisi dari berbagai negara, di Bangkok mereka dapat mengunjungi tempat wisata dan belanja yang murah. Saat ditanya apa tips agar bisa berkarya di luar negeri, Samara menjawab dengan yakin bahwa tuliskan mimpi-mimpi di dinding kamar, persembahkan ikhtiar terbaik, dan berdoalah di setiap sujud malammu.

“Allah pasti mendengar & mengabulkan pinta hamba-Nya,” pungkasnya.

 

Penulis: Samara Rahma Dania

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).