UNAIR Dorong Aplikasikan Bioteknologi Kelautan untuk Kepentingan Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Bioteknologi
Rektor UNAIR Prof. Nasih saat membuka acara Marine Biotechnology & ANMICRO Workshop. (Foto: Nuri Hermawan)

UNAIR NEWS –  Universitas Airlangga tidak hentinya memberikan kesempatan kepada seluruh ilmuan untuk berkolaborasi guna menghasilkan beberapa luaran penelitian yang bisa digunakan untuk kepentingan bersama. Kali ini, hal itu diwujudkan melalui Marine Biotechnology ASEAN Network on Microbial Utilization (AnMicro) Workshop.

Kegiatan workshop yang bakal berlangsung 8 hingga 10 Oktober itu, dilangsungkan di Lembaga Penyakit Tropis (LPT) Kampus C UNAIR. Hadir membuka acara tersebut Ketua Pelaksana kegiatan Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Drs., M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Nyoman mengatakan bahwa UNAIR bersama ASEAN Network on Microbial Utilization mengadakan  Marine Biotechnology AnMicro Workshop sebagai bentuk dan upaya untuk mengaplikasikan berbagai hasil riset mengenaik bioteknologi kelautan.

“Luaran dari kegiatan ini bisa menjadi acuan untuk penyelenggaraan pengbadian kepada masyarakat  dalam hal kelautan ke depannya,” ungkap Prof. Nyoman.

Menambahkan pernyataan Prof. Nyoman, turut hadir memberikan salam pembuka ialah Rektor UNAIR Prof. Nasih. Dalam sambutannya, Prof. Nasih mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut pihaknya yakin ke depan akan terjadi sebuah koneksi yang lebih kuat antara pelaku akademisi, ilmuan, universitas, dan institusi.

“Dengan bekerja bersama-sama, menyatukan kita menjadi ilmuan global yang bekerja tidak hanya untuk keilmuan saja tapi juga untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, sebagai pembicara pertama Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., selaku Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenrisrtek-Dikti mengulas mengenai “Kontribusi Bioteknologi Kelautan untuk Pembangunan Masyarakat”. Menurutnya, untuk mendorong hal itu, diperlukan berbagai kebijakan pemerintah yang mendorong institusi terkait untuk mengoptimalkan peran bioteknologi kelautan.

“Semua itu harus membutuhkan kebijakan, inovasi, kualitas riset dari institusi, dan yang terpenting adalah kolaborasi kampus dengan dunia industri,” jelasnya.

Tidak hanya itu, untuk lebih mengoptimalkan peran bioteknologi kelautan bagi kepentingan masyarakat, pemerintah dengan universitas telah memberikan berbagai akses melalui beragam kebijakan. Diantaranya, Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK), Program Pengembangan Desa Mitra, dan berbagai kebijakan yang saling besinergi.

“Kami harap, dengan paparan yang telah saya sampaikan bisa menjadi gambaran untuk ke depan menentukan langkah kebijakan dalam pembangunan dan pengabdian di masyarakat,” tandasnya.

Selanjutnya, sebagai pembicara kedua, Prof. Dr. Hisashi Ichikawa dari Nagasaki University mengulas mengenai “Improved Utilization abd Avaliability of Fish Paste Production by Using Fish from Lake Victoria”.

Dalam paparannya, Prof. Hisashi lebih menunjukkan kondisi populasi yang menggantungkan kehidupannya di Danau Victoria dalam mengelola ikan. Selain itu, ia juga menyoriti berbagai model cara yang dilakukan warga setempat dalam mengelola hasil tangkapan. Baik yang mengelola dengan cara tradisional maupun yang mengelola dengan cara modern.

Penulis: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).