Lebih Dekat dengan Profesi, HIMA HIPERKES dan KK adakan Seminar Nasional K3

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
WAKIL Dekan I Fakultas Vokasi dalam sambutannya. (Foto: Galuh Mega Kurnia)
WAKIL Dekan I Fakultas Vokasi dalam sambutannya. (Foto: Galuh Mega Kurnia)

UNAIR NEWS – Sediakan wadah untuk bertukar pikiran dan mendalami bidang studi, HIMA HIPERKES (Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja) dan Keselamatan Kerja, Fakultas Vokasi 2018 mengadakan Seminar Nasional K3 pada Minggu (30/9). Sebagai kegiatan tahunan, seminar nasional K3 pada tahun ini mengambil tema ”Strategi Mereduksi Potensi Accident dengan Penguatan Regulasi K3 Sektor Konstruksi Menuju Pembangunan yang Dapat Bersaing di Kancah Internasional”.

Seminar dihadiri Muhammad Fertiaz, S.KM., M.KKK (kepala Seksi Pengawasan Norma Ergonomi dan Lingkungan Kerja Direktorat PNK3 KEMNAKER RI), Firman Febrian Sukma, S. Kel (Safety Officer PT. Tatamulia Nusantara Indah), Ispranto Kurnia Adhy (Asistant Vice President HSSE PT. Rekayasa Industri), dan Wahzani Syukri Setyawan (Kasi Norma Ketenagakerjaan / Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Jawa Timur) sebagai moderator.

Prof. Dr. Retna Apsari, M.Si selaku wakil dekan I Fakultas Vokasi UNAIR dalam sambutannya menjelaskan bahwa HIMA harus dekat dengan profesi masing-masing. Salah satunya adalah dengan mengadakan seminar nasional K3.

”Saya sedang mencoba untuk membuat kegiatan HIMA dekat dengan profesi masing-masing. HIMA tidak boleh mengurusi sepak bola. HIMA tidak boleh mengurusi nyanyi-menyanyi. HIMA harus mendalami profesinya. Bagaimana K3 kesehatan, bagaimana kecelakaan kerja, apa saja yang mungkin bisa mengurangi dampak dari kecelakaan kerja,” ujar Prof. Dr. Retna.

Rizky Aulia Fatma atau yang akrab dipanggil Kikik selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa tujuan diadakan kegiatan seminar tersebut adalah untuk memperluas wawasan mengenai topik K3 yang sedang hangat diperbincangkan kepada seluruh golongan peserta. Baik itu praktisi maupun mahasiswa. Termasuk menjadi wadah bertukar ilmu dan pengalaman.

Selain itu, tema tersebut dipilih karena tingkat kecelakaan kerja di sektor konstruksi merupakan kecelakaan tertinggi kedua di Indonesia. Kecelakaan kerja sektor konstruksi di dua tahun terkahir juga marak terjadi. Terutama di proyek pembangunan jembatan, tol, dan infrastuktur bangunan.

”Kecelakaan kerja sektor konstruksi tersebut sedang hangat diperbincangkan dan sebagian masyarakat juga bertanya-tanya apa penyebab utama serta bagaimana bisa terjadi kecelakaan kerja konstruksi tersebut. Sehingga tema tersebut dirasa penting untuk diulik demi terciptanya konstruksi Indonesia yang lebih baik dan menurunkan angka kecelakaan kerja,” jelas Kikik.

Ke depan, Kikik berharap, setelah kegiatan seminar berlangsung, mahasiswa dan para praktisi menjadi lebih siap untuk mengubah konstruksi indonesia lebih baik lagi. (*)

Penulis: Galuh Mega Kurnia

Editor: Feri Fenoria Rifai

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).