Amerta 2018, UNAIR Sumbangkan 7000 Permainan Tradisional dan Buku untuk Literasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Amerta
Siap Disumbangkan: Panitia Amerta mengepak buku dan mainan ke dalam kardus-kardus. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Setiap tahun Angkatan Muda Ksatria Airlangga (Amerta) menjadi bagain dari Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Airlangga. Setelah dibuka langsung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR usai pengukuhan mahasiswa baru pada Kamis (2/8), Amerta dengan serangkaian acara siap menjadi wadah awal bagi Ksatria Muda Airlangga untuk mengenal lebih dekat almamater tercinta.

Berikut akan UNAIR NEWS sajikan berbagai rangkaian kegiatan Amerta 2018 dalam “Liputan Khusus Amerta untuk Ksatria Muda Airlangga”.

Amerta Candradimuka

Ungkapan sedekah membawa berkah tampaknya dijadikan pedoman panitia Amerta untuk memasukkan kegiatan donasi dalam serangkaian acara “Amerta Candradimuka” (06/08). Panitia Amerta memang tidak pernah absen menghadirkan kegiatan donasi tiap tahun. Hal itu dilandaskan pada salah satu Tri Dharma Peguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. Untuk tahun ini donasi yang disalurkan adalah permainan tradisional dan buku. Hal itu, mengingat output yang ingin dicapai dari Amerta tahun ini adalah penanaman nilai cinta tanah air dan cinta budaya.

“Bila dikalkulasikan, masing-masing 7000 permainan tradisional dan buku bacaan terkumpul dan siap disumbangkan sesuai dengan jumlah mahasiswa baru,” tutur Abdul Chaq selaku Sie Acara Amerta Candradimuka 2018

Berbeda dari tahun sebelumnya, imbuhnya, Amerta tahun ini setuju menambahkan permainan tradisional untuk donasi. Sebab, dewasa ini semakin banyak lembaga maupun komunitas yang bergerak di bidang kesenian bagi anak-anak. Sehingga hal itu menjadi catatan panitia Amerta untuk melakukan penyediaan media dan sarana yang dibutuhkan oleh lembaga atau komunitas tersebut.

“Rencananya barang donasi akan disumbangkan ke 34 lembaga atau komunitas di Surabaya  seperti Kampung Sinau, Kampoeng Dolanan Surabaya, Lentera Kota, Pelangi Surabaya, UNAIR Mengajar dan lain-lain,” papar Abdul Chaq.

Mengenai ketentuan sumbangan, ia menambahkan bahwa masing-masing mahasiswa baru diwajibkan membawa 1 buah buku jenis bebas (kecuali buku tulis, majalah, dan sejenisnya, red). Sedangkan, untuk permainan sendiri dikategorikan dalam range harga 0 hingga Rp. 10.000. Abdul Chaq menuturkan permainan tradisional yang disumbangkan bakal bervariasi. Para mahasiswa baru diharuskan membawa dolanan sesuai dengan fakultas mereka. Karena jenis dolanan sudah diplot dan dibagi sesuai fakultas, mahasiswa baru tinggal melihat pembagian jenis dolanan di modul Amerta.

“Barang tidak harus beli, bila adik mahasiswa baru sudah punya bisa langsung disumbangkan,” tegas Abdul Chaq.

Pada akhir, Abdul Chaq kembali menegaskan bahwa kegiatan Amerta Candradimuka bisa dimaknai sebagai penggodokan. Para mahasiswa dilatih dan dibina untuk menjadi mahasiswa berkarakter. Hal itu sebagai perwujudan mahasiswa menunjang UNAIR dalam mencapai visi dan misi yang sudah ditetapkan.

“Donasi buku dan permainan ini bisa diartikan sebagai salah satu upaya pembentukan karakter bagi mahasiswa baru,” pungkasnya

Penulis: Tunjung Senja Widuri

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi