Amerta 2018, Pancing Daya Kritis Mahasiswa Baru dengan Kegiatan Roleplay

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Amerta
Seorang mahasiswa baru saat berlatih untuk bisa kritis terhadap suatu permasalahan yang terjadi dan berani untuk mengemukakan pendapat. (Foto: M. Najib Rahman)

UNAIR NEWS – Tidak hanya melakukan kegiatan donasi buku dan permainan tradisional, pada gelaran Angkatan Muda Ksatria Airlangga (Amerta) Candradimuka, ribuan mahasiswa baru Universitas Airlangga juga diajak menginguti berbagai kegiatan lainnya. Ialah roleplay, sebuah kegiatan yang dimaksudkan untuk memancing daya kritis mahasiswa. Pasalnya, sebagai seorang mahasiswa tentu tidak bisa terlepas dari budaya menulis, membaca, dan mengemukakan pendapat.

Bertempat di area Kampus C UNAIR pada Senin (6/8), ribuan mahasiswa baru berkostum kaos putih dan topi biru kuning siap dan aktif dalam kegiatan roleplay tersebut. Mahasiswa baru dari berbagai fakultas itu berlatih untuk tampil berbicara di hadapan rekan-rekan satu kelompoknya.

Dani Ali Syafii, selaku koordinator acara Amerta mengatakan bahwa seluruh mahasiswa baru dibagi dalam 16 garuda. Setiap garuda terdiri dari 25 ksatria. Setiap garuda akan mendapat lima subtema yang dibagi kepada 25 ksatria tersebut.

“Mahasiswa baru sudah diberikan peran masing-masing antara yang pro dengan permasalahan pada subtema dan yang kontra,” jelas mahasiswa Antropologi 2016 tersebut.

Sistem main pada roleplay tersebut, lanjutnya, pertama akan dipaparkan pernyataan mengenai permasalahan yang terjadi oleh seorang moderator. Kemudian, dilanjutkan dengan saling adu argumen yang dilakukan selama lima kali proses pro-kontra sesuai dengan sub tema serta peran yang didapat.

“Nantinya mahasiswa yang terbaik saat roleplay ini akan kita umumkan pada saat Amerta Abiseka tanggal 11 mendatang,” tambahnya.

Di hari yang sama, pada sore hari mahasiswa baru diminta untuk menyumbangkan buku serta mainan tradisional. Buku serta mainan tradisional tersebut akan diberikan kepada pengabdian Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga, BEM Fakultas, dan komunitas-komunitas tertentu untuk dimanfaakan.

“Setiap mahasiswa baru kami ajak untuk mendonasikan mainan tradisional dengan kriteria harga 0 sampi 10.000 rupiah. Jadi tidak perlu mainan yang baru,” jelasnya.

Mengenai buku yang didonasikan, Ali mengatakan tidak ada kriteria khusus. Namun mahasiswa baru tidak diperkenankan membawa buku tulis, majalah, atau sejenisnya.

“Yang lebih ditekankan ya membawa buku sesuai dengan jurusan masing-masing mahasiswa baru,” tambahnya.

Kegiatan hari itu ditutup dengan acara Panca Tirta Display Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Pada kegiatan tersebut mahasiswa baru diajak untuk mengenal lebih jauh mengenai UKM yang ada di UNAIR. Pukul 16:00 mahasiswa baru sudah diperkenankan untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing.

Penulis: M.Najib Rahman

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi