Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri Dimungkinkan Berbasis Android

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SBMPTN
Rektor UNAIR Prof. Moh Nasih (tengah) didampingi oleh Ketua dan Sekretaris PIH saat melakukan jumpa pers. (Foto: Nuri Hermawan)

UNAIR NEWS – Ke depan, ada kemungkinan tes masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bakal melakukan ujian berbasis android. Kemungkinan itu adalah untuk tes masuk melalui jalur SBMPTN. Pernyataan itu disampaikan oleh Rektor Universitas Airlangga Prof. Moh Nasih dalam konferensi pers dihadapan puluhan awak media, Senin (5/3), di ruang rektor.

Tahun 2017 lalu, ujian SBMPTN dilakukan melalui dua cara. Yakni berbasis komputer (Computer Based Test) dan berbasis kertas (Paper Based Test ). Tahun 2018 kali ini, ada perubahan istilah untuk kedua ujian tersebut. Yakni, ujian tulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian tulis berbasis cetak (UTBC).

Pada kesempatan itu, rektor juga mengatakan bahwa adanya rencana ujian berbasis android itu masih digodog oleh panitia pusat. Hal itu mengingat ada banyak aspek yang harus diperhatikan, termasuk, kemungkinan adanya hacker. Sebab, aspek inilah yangh patut diwaspadai. Pasalnya, ada banyak hal yang bisa terjadi ketika ujian menggunakan internet sebagai media.

“Panitia pusat sedang melakukan penyiapaan terkait mekanismenya, sehingga semuanya akan berjalan dengan lancar. Khawatirnya, ada hacker yang bisa menjebol sistem. Kalau nggak ada kendala kita akan menggunakan komputer. Bahkan kita sedang menelaah tes berbasis andoid,” ujar rektor.

Tahun 2017 lalu, ada 23 ribu mahasiswa di Indonesia yang mengikuti tes berbasis komputer. Tahun ini jumlah itu ditargetkan bisa mencapai 10 kali lipat, yakni diangka 200 ribu. Untuk wilayah Surabaya, jumlah yang ditetapkan tahun 2017 lalu yakni sekitar 1000 peserta yang dapat mengikuti tes berbasis komputer.

Perihal persiapan tes SBMPTN, dalam kesempatan itu, Prof Nasih mengimbau kepada seluruh calon peserta SBMPTN untuk cermat dalam mengerjakan soal. Terlebih, cermat dalam mengisi kolom biodata.

Sebab, kesalahan sedikit saja, maka nilai tidak akan keluar. Apalagi, nilai SBMPTN nantinya akan digunakan untuk mendaftar perguruan tinggi melalui jalur Mandiri, jika jalur SBMPTN tidak diterima.

“Kalau masuk UNAIR mohon dengan hormat untuk ikut SBMPTN. Tolong di SBMPTN hati-hati, jangan sampai ada salah kode soal, tanggal lahir, maupun identitas lain yang berakibat nilai tidak keluar,” tegas rektor. “Begitu SBMPTN ada nilai yang tidak valid, maka yang bersangkutan kehilangan kesempatan untuk bisa daftar di jalur mandiri,” tambahnya. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi