UNAIR NEWS – BI goes to campus berlangsung di enam lokasi yang berbeda di seluruh Indonesia selama setahun. Dimulai di Universitas Mulawarman Samarinda, Universitas Muhammadiyah dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Universitas Samratulangi Manado, event keempat dilaksanakan di Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Di UNAIR, hadir sebagai pemateri Deputi Direktur Divisi Layanan Informasi Publik dan Komunikasi Digital Departemen Komunikasi Bank Indonesia Edhie Haryanto, Manajer Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Asrianti Mira Anggraeni, serta Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Luctor Tapiheru.
Acara yang bertujuan memberikan edukasi dalam membangun nasionalisme dan cinta rupiah itu berlangsung di Airlangga Covention Center (ACC) pada Selasa (21/11). Kali ini BI goes to campus mengangkat tema ”Cinta Rupiah”. Acaranya diisi dengan kuliah umum hingga talk show dan workshop.
Menurut Edhie, generasi muda adalah dunia yang tidak terlepas dari kreatifitas. Terutama, untuk saat ini, tidak jauh dari IT (information and technology). Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan kreatifitasnya.
”Mereka bisa membuat video, blog, dan media yang bisa digunakan sebagai sarana sosialisasi pada era sekarang. Tidak pernah berhenti belajar menjadi kata kunci bagi generasi muda agar bisa terus berkembang,” tuturnya.
Mira menambahkan, paradigma cinta rupiah bisa memberikan dampak pada perkembangan ekonomi Indonesia. Peran masyarakat untuk mendukung rupiah sangat dibutuhkan. Tujuannya, menjaga rupiah agar nilai tukarnya tetap stabil sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam kuliah umum event tersebut dijelaskan, saat ini perkembangan ekonomi Indonesia meningkat dan memiliki prospek yang baik. Pertumbuhan inflasi berada pada tingkat yang stabil, yaitu 3 persen. Begitu juga dengan nilai tukar rupiah yang relatif stabil.
”Perekonomian Indonesia secara keseluruhan masih membaik. Optimisme pelaku dan investor menunjukkan tren yang positif,” ungkap Mira di hadapan mahasiswa S1 dan S2.
”Mahasiswa harus terus belajar dan memahami perekonomian Indonesia. Mahasiswa harus bisa berkontribusi pada negara. Tidak hanya menggunakan senjata, tapi mendukung industri lokal agar punya daya saing di mata global,” imbuhnya. (*)
Penulis: Helmy Rafsanjani
Editor: Feri Fenoria
