Mengukuhkan Pusat Kesehatan Tropis Se-Asia Tenggara

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Gedung Tropical Disease Center (Foto: AHSI)

DIES Natalis merupakan salah satu momentum untuk mengingatkan kembali memori terlahirnya sebuah lembaga. Dalam hal ini pada Universitas Airlangga yang sedang merayakan peringatan dies natalisnya yang ke-62. Universitas terbesar di kawasan Indonesia Timur ini memiliki puluhan ribu mahasiswa dan alumni yang berasal dan tersebar di seluruh Indonesia bahkan di beberapa negara manca.

Tidak lepas juga dari berbagai macam prestasi yang begitu banyak dicapai, mulai dari prestasi mahasiswa, dosen maupun para Guru Besar. Tak lupa juga berbagai macam fasilitas pendidikan dan penunjangnya yang begitu lengkap nan canggih, baik yang terletak di lingkungan kampus A, kampus B, maupun kampus C. Sebutlah mulai dari bus kampus (flash) sampai dengan fasilitas laboratorium terbesar dan tercanggih se-Asia Tenggara.

Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan mega-biodiversitas, baik flora maupun faunanya. Selain itu, di negeri khatulistiwa ini juga banyak ditemukan berbagai macam penyakit yang tidak didapatkan di negara-negara non-tropis. Penyakit tersebut Antara lain malaria, demam berdarah dengue (DBD), flu burung (avian influenza), filariasis, penyakit yang berhubungan dengan cacing, malnutrisi/gizi buruk, non infeksius seperti penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup (diabetes, stroke, dll).

Penyakit-penyakit tersebut merupakan gangguan kesehatan yang selalu ada tiap tahun dan belum terselesaikan sampai dengan saat ini. Contoh nyata adalah ketika musim hujan yang telah mengguyur kota-kota di Indonesia, musim ini memicu timbulnya bangsal-bangsal atau lorong-lorong di rumah sakit dipenuhi oleh banyak pasien yang terinfeksi diantara penyakit diatas, misalnya demam berdarah.

Belum lagi, penyakit yang muncul akibat dari banjir (genangan air) di musim penghujan. Ancaman penyakit seperti leptospirosis, kolera, juga mengancam kehidupan masyarakat, yang terbaru adalah kemunculan virus zika yang ditularkan melalui nyamuk.

Universitas Airlangga yang merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan di Asia Tenggara memiliki peluang sebagai Pusat Kesehatan Tropis di Asia Tenggara. Hal ini didorong karena Universitas Airlangga memiliki Fakultas Kedokteran termasuk yang tertua di Indonesia, usia historisnya sudah 103 tahun dihitung sejak era NIAS (Nederlands Indische Artsen School) atau Sekolah Dokter Hindia Belanda yang berdiri tahun 1913.

Kemudian FK UNAIR juga memiliki program Magister Kedokteran Tropis. Selain itu Universitas Airlangga memiliki pusat penelitian yang mengkhususkan terhadap penyakit tropis, dan ini merupakan satu-satunya di Indonesia. Tentu saja, juga memiliki para pakar yang kemampuan kompetensinya untuk mengembangkan vaksin maupun herbal medicine, terutama untuk penyakit-penyakit yang sedang berkembang di Indonesia.

Asset yang besar ini merupakan sebuah kekuatan dan modal dalam menggapai Universitas Airlangga sebagai pusat kesehatan tropis di Asia Tenggara maupun sebagai World Class University yang terkemuka, baik di Indonesia maupun manca negara.

Oleh sebab itu, seiring dengan peringatan dies natalis ke-62 tahun 2016 ini, diharapkan civitas akademika Universitas Airlangga membuka kembali dan merenungkan kembali sumber daya dan kekuatan yang dimiliki, sehingga mampu mengembalikan kejayaan universitas ini menjadi universitas terbaik di Indonesia maupun di kawasan internasional, sesuai dengan Hyme Airlangga yang selalu dinyanyikan pada setiap kesempatan acara akademik, misalnya upacara wisuda, pengukuhan Guru Besar/dokter/professi, seminar nasional, dsb.

“Di timur Jawa Dwipa, Megah engkau bertakhta, Satria Airlangga, Kusuma Negara, Dari engkau kudapat, Budaya Pusaka, Airlangga dikau permata, Indonesia Raya”. Selamat Ulang Tahun Universitas Airlangga tercinta. Jayalah selalu. (*)

Berita Terkait

Yusuf Alamudi

Yusuf Alamudi

Penulis adalah Alumni Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, kini menjadi Ketua Alumni S2 Ilmu Kedokteran Tropis Universitas Airlangga.