Tingkatkan Kemajuan Sistem Informasi Manajemen Melalui “Industri 4.0”

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr.-Ing. Hendro Wicaksono dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) saat memberikan kuliah tamu pada Jum’at (25/11). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS  ̶ Fakultas Ekonomi dan Bisnis melalui prodi Manajemen menyelenggarakan kuliah tamu di mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Jum’at lalu (25/11). Dr.-Ing. Hendro Wicaksono dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT), Jerman memberi pemaparan tentang revolusi industri ke-4. Hadir sebagai moderator, T. Aria Auliandri, M.Sc, yang juga dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) SIM.

Kuliah tamu diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini. Tema yang diambil adalah Sistem Teknologi Informasi untuk Menghadapi Revolusi Industri ke-4, konsep aplikasinya di Jerman.

Mengawali pemaparan revolusi industri ke-4, Hendro Wicaksono menjelaskan bagaimana teknologi tumbuh secara signifikan. Hal ini dapat dilihat melalui peningkatan sebesar 100 % maket selling rate produk berteknologi sejak 2005 sampai 2013. Gebrakan di bidang industri dicetuskan sejak penemuan mesin uap atau disebut industri 1.0.

Dalam tahap ini mechanical sangat berperan penting. Kemudian bergerak menuju industri 2.0, kali ini industri mulai merambah ke sektor electrification yang mengarah pada produksi massal. Selanjutnya periode komputerisasi, yakni industri 3.0. Yang lantas mengantarkan pada revolusi industri 4.0 berbasis internet. Segala aktivitas beralih ke internet, sebagaimana peran buku digantikan Wikipedia, peran DVD digantikan Youtube.

“Inti dari industri 4.0, mesin dapat berkomunikasi dengan produknya. Misalnya, industri di Jerman saat terjadi kekurangan bahan baku atau suatu komponen, maka mesin tersebut dapat mengidentifikasi sendiri sehingga dapat menginstruksikan pada pemilik bahan baku,” Jelas Hendro Wicaksono yang juga dosen sekaligus peneliti di Karlsruhe Institute of Technology.

Salah satu bagian dari Industri 4.0 ialah big data. Hendro Wicaksono menjelaskan bagaimana big data analitis mendasari pengendalian objek di jalan raya tanpa pengemudi. Melalui sensor pada objek, dapat menggambarkan keadaan sekitar, seperti temperatur, suhu hingga kelembapan.

Aria Auliandri pun menambahkan bahwa dewasa ini pengguna smartphone berbasis android, iphone, dan windows, merupakan bagian dari big data. Segala informasi keberadaan, dapat diakses melalui smartphone karena aktivitas yang terekam dalam sistem smartphone tersebut. Misalnya, penggunaan GPS untuk menemukan lokasi.

Kendati mempermudah kegiatan sehari-hari, big data memiliki tantangan pada keamanannya, yaitu bagaimana suatu sistem mampu meyakinkan kepercayaan penggunanya. Sementara itu, sebagai upaya penanganan, dibuat deklarasi sebelum menginput data-data pribadi, sehingga pengguna tidak harus mengisi seluruh datanya.

“Di UNAIR sendiri terdapat dua hal mendasar yang harus ditingkatkan untuk mendukung big data dalam lingkup universitas. Pertama ialah integrasi konektivitas internet, internet yang terhubung membuat proses collecting data menjadi lebih mudah. Kedua, penyelarasan versi data antara berbagai pihak yang ada.” Jelas Hendro Wicaksono

Secara singkat, Aria Auliandri selaku moderator menyimpulkan tiga poin pemaparan, yaitu bagaimana industri 4.0 berkembang, transformasi teknologi, dan penggunaan aplikasi penunjang aktifitas sehari-hari. (*)

Penulis: Sri Nur Umami
Editor: Rio F. Rachman

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi