UNAIR NEWS – Delegasi Fakultas Hukum (FH) UNAIR berhasil membawa pulang piala “Spirit Of The Jessup Award” dalam gelaran Phillip C. Jessup International Law Moot Court Competition. Ajang yang diselenggarakan di Universitas Indonesia (UI) pada 29-31 Januari 2016 ini merupakan kompetisi peradilan semu. Skalanya, internasional dan bergengsi. Diikuti oleh 80 peserta dari berbagai Negara.
Selalu ada perwakilan dari kampus besar dunia. Misalnya, Harvard dan Cambridge. Terdapat sistem national round di tiap negara. Namun, tetap melibatkan elemen internasional. Sebab, ada juri dari Foreign Council, International Law Firm, International Organitation dan Candidat Doctor di sana.
“Spirit Of The Jessup Award” merupakan award yang diberikan kepada tim yang memiliki beberapa keunggulan. Antara lain, karena dinilai secara substansi baik. Nilai memorial dan pleading juga memuaskan. Meskipun, tidak masuk dalam empat besar. Raihan ini cukup membanggakan. Sebelumnya, FH telah mendapatkan “Spirit of The Moot Award” di IHL yang merupakan Moot Court Competition tentang hukum humaniter.
Prestasi ini merupakan salah satu bukti peningkatan kualitas dari tim International Moot Court Community (IMCC) yang dibentuk sejak tahun 2013 dan didirikan oleh Esty Hayudewanti RK, Yanuar Pribadhie, Gita Nurina dan Edwin Adrian. Pola latihan tim IMCC yang bekerja sama dengan Alumni dari Law Firm Asing ikut menggenjot mutu dan mental para anggota.gota-anggota kemudian difasilitasi untuk mengikuti sejumlah event kompetisi.
Di gelaran Phillip C. Jessup International Law Moot Court Competition., terdapat empat oralist dari FH. Yakni, Jasmine (angkatan 2013), Fitri Nuril (2012), Mutiara Kasih (2014) dan Adhika Ranuh (2014). Setiap oralist dibantu oleh satu researcher yang terdiri dari Chessa (2013), Zulfikar (2015), Bima Adhijoso (2015) dan Dewi Santoso (2015). Pelatih tim adalah Esty Hayudewanti RK dan DR. Intan Suparna.


Setidaknya, UNAIR berhadapan dengan empat kampus. Yakni, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Tarumanegara (Untar) , Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta. Melawan USU, UNTAR dan UII, UNAIR berhasil menang dan mendapatkan 3 Victory Point. Sayang, UPH terlampau tangguh. Meski demikian, margin antara UNAIR dan juara tahunan itu sejatinya tipis. Secara keseluruhan, UNAIR berada pada urutan keenam.
Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan Dekan dan Wakil Dekan FH UNAIR. Juga, seluruh dosen Departemen Hukum Internasional dan alumni. Terutama, Andi Akhirah dan Yanuar Pribadi, associate di Makarim Taira S. Law Firm. Juga, Johaness C. Sahetapy-Engel, partner AKSET Law Firm dan Jeffry Senduk yang merupakan foreign council dari Makarim Taira S. Law Firm. (*)
Penulis: Aulia Intani
Editor: Rio F. Rachman